Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan perdana menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohammad telah mencalonkan Ketua Partai Warisan Sabah dan anggota parlemen Dato Seri Shafie Apdal sebagai calon Perdana Menteri Malaysia.
"Saya telah mengadakan satu pertemuan dengan kelompok pendukung saya dan rekan-rekan dari Partai Amanah, Warisan dan Partai Aksi Demokratik (DAP) pada 25 Juni 2020 bertempat di Rumah Tamu Sabah, Kuala Lumpur," kata Mahathir dalam keterangan pers di Kuala Lumpur, Sabtu.
Perbincangan yang diadakan secara tidak formal itu dihadiri oleh Dato Seri Shafie Apdalm (Partai Warisan), Mohamad Sabu (Partai Amanah), Tan Kok Wai, Lim Guan Eng (DAP), Anthony Loke, M. Kulasegaran dan Liew Chin Tong.
Putra Mahathir yang juga anggota parlemen Dato Seri Mukhriz Mahathir dan anggota parlemen dan mantan Sekjen Partai Bersatu Dato Wira Marzuki Yahya turut hadir dalam pertemuan tersebut.
"Saat perbincangan telah timbul beberapa rencana mengenai perjuangan untuk mengembalikan mandat kepada rakyat yang telah dirampas dan membentuk pemerintahan pintu belakang menggantikan pemerintahan yang dipilih rakyat saat Pemilu ke 14 bulan Mei 2018," katanya.
Dalam perbincangan, ujar dia, dirinya terbuka kepada usulan termasuk dirinya tidak dicalonkan sebagai bakal Perdana Menteri dan diantara usulan yang disampaikan ialah pencalonan Dato Seri Shafie Apdal sebagai Perdana Menteri.
"Kami setuju Dato’ Seri Shafie Apdal sebagai calon Perdana Menteri. Kami juga setuju mencalonkan Dato’ Seri Anwar Ibrahim sebagai calon Wakil Perdana Menteri 1 dan Mukhriz sebagai calon Wakil Perdana Menteri 2," katanya.
Shafie adalah salah seorang pemimpin yang menjadi korban awal Pemerintahan Najib dan telah disingkirkan dari jabatannya sebagai Wakil Menteri serta Wakil Presiden UMNO karena tidak dapat menerima perbuatan korupsi dan pencurian uang rakyat dalam skandal 1MDB.
"Parlemen akan bersidang tidak lama lagi. Saya akan mengemukakan usul tidak percaya terhadap pemerintahan pimpinan Tan Sri Muhyiddin (Perdana Menteri Malaysia)," katanya.
Menanggapi pernyataan Mahathir, Parti Amanah Negara dan Partai Tindakan Demokratik (DAP) berpandangan usulan tersebut sebagai suatu opsi baru untuk merealisasikan usaha mengembalikan semula mandat rakyat yang telah diberikan kepada gabungan Pakatan Harapan dan Warisan dalam Pemilu ke-14 (PRU14) yang lalu.
Tanggapan tersebut disampaikan Presiden Partai Amanah Negara Mohamad Sabu dan Sekjen Partai Tindakan Demokratik (DAP) Lim Guan Eng.
"Saya telah mengadakan satu pertemuan dengan kelompok pendukung saya dan rekan-rekan dari Partai Amanah, Warisan dan Partai Aksi Demokratik (DAP) pada 25 Juni 2020 bertempat di Rumah Tamu Sabah, Kuala Lumpur," kata Mahathir dalam keterangan pers di Kuala Lumpur, Sabtu.
Perbincangan yang diadakan secara tidak formal itu dihadiri oleh Dato Seri Shafie Apdalm (Partai Warisan), Mohamad Sabu (Partai Amanah), Tan Kok Wai, Lim Guan Eng (DAP), Anthony Loke, M. Kulasegaran dan Liew Chin Tong.
Putra Mahathir yang juga anggota parlemen Dato Seri Mukhriz Mahathir dan anggota parlemen dan mantan Sekjen Partai Bersatu Dato Wira Marzuki Yahya turut hadir dalam pertemuan tersebut.
"Saat perbincangan telah timbul beberapa rencana mengenai perjuangan untuk mengembalikan mandat kepada rakyat yang telah dirampas dan membentuk pemerintahan pintu belakang menggantikan pemerintahan yang dipilih rakyat saat Pemilu ke 14 bulan Mei 2018," katanya.
Dalam perbincangan, ujar dia, dirinya terbuka kepada usulan termasuk dirinya tidak dicalonkan sebagai bakal Perdana Menteri dan diantara usulan yang disampaikan ialah pencalonan Dato Seri Shafie Apdal sebagai Perdana Menteri.
"Kami setuju Dato’ Seri Shafie Apdal sebagai calon Perdana Menteri. Kami juga setuju mencalonkan Dato’ Seri Anwar Ibrahim sebagai calon Wakil Perdana Menteri 1 dan Mukhriz sebagai calon Wakil Perdana Menteri 2," katanya.
Shafie adalah salah seorang pemimpin yang menjadi korban awal Pemerintahan Najib dan telah disingkirkan dari jabatannya sebagai Wakil Menteri serta Wakil Presiden UMNO karena tidak dapat menerima perbuatan korupsi dan pencurian uang rakyat dalam skandal 1MDB.
"Parlemen akan bersidang tidak lama lagi. Saya akan mengemukakan usul tidak percaya terhadap pemerintahan pimpinan Tan Sri Muhyiddin (Perdana Menteri Malaysia)," katanya.
Menanggapi pernyataan Mahathir, Parti Amanah Negara dan Partai Tindakan Demokratik (DAP) berpandangan usulan tersebut sebagai suatu opsi baru untuk merealisasikan usaha mengembalikan semula mandat rakyat yang telah diberikan kepada gabungan Pakatan Harapan dan Warisan dalam Pemilu ke-14 (PRU14) yang lalu.
Tanggapan tersebut disampaikan Presiden Partai Amanah Negara Mohamad Sabu dan Sekjen Partai Tindakan Demokratik (DAP) Lim Guan Eng.