Jakarta (ANTARA) - Nama pedangdut Via Vallen menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir karena kasus pembakaran mobil mewah miliknya yang diduga dilakukan oleh salah satu penggemar (fans) fanatiknya.
Menurut psikolog Intan Erlita, perilaku berlebihan seorang penggemar kepada idolanya seperti yang menimpa Via Vallen dapat terjadi karena beberapa hal.
"Karena memang orang yang terlalu fanatik kadang rasa memilikinya itu besar. Saking besarnya ketika dia merasa dikecewakan, atau misalnya si artisnya enggak memperhatikan dia, itu ada rasa gimana sih kalau ada orang yang punya rasa memiliki, tapi enggak bisa memiliki adanya kan marah, cemburu, sampai dendam," kata Intan Erlita kepada ANTARA, Kamis.
Intan mengatakan apabila sikap berlebihan dari penggemar sudah membahayakan seperti kejadian yang dialami Via Vallen, perlu diambil tindakan tegas dengan melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kalau case-nya kayak Via Vallen ini harus lah ke polisi, kalau sudah masuk ke kriminal ya karena sudah merugikan," ujar Intan.
"Tetapi kalau belum merugikan hanya sebatas verbal aja dan si fans ini merasa ada yang salah sama dia, dan lingkungannya juga merasa ada yang salah sama diri dia, baiknya keluarganya membawa ke psikolog atau psikiater karena ibaratnya harus ada yang dinormalkan kembali dari pola pikir dia," sambung dia.
Menurut dia, dukungan dari pihak keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan bagi mereka para penggemar yang sudah terlalu fanatik berlebihan terhadap idolanya agar bisa sembuh.
"Perilaku menyimpang itu penyembuhannya dari diri sendiri dan keluarga support system-nya kalau psikolog dan psikiater atau dokter itu cuma support system selanjutnya," tutur Intan.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan motif sementara pelaku pembakaran mobil mewah milik Maulidia Octavia yang populer dengan nama Via Vallen karena sakit hati tidak bisa bertemu dengan penyanyi dangdut idolanya tersebut.
Dia mengemukakan, pelaku nekat berangkat menuju kediaman Via Vallen di Tanggulangin, Sidoarjo dari Cengkareng dengan naik truk secara estafet untuk bertemu dengan Via Vallen.
"Bahkan, dari keterangan pelaku, dirinya sudah berada di wilayah Tanggulangin sejak sepuluh hari terakhir," ungkap Sumardji.
Sumardji mengatakan,pelaku yang ber-KTP Medan, Sumut ini, sudah berusaha bertemu dengan penyanyi Via Vallen, namun selalu gagal sehingga membuat pelaku merasa kecewa dan sakit hati.
Menurut psikolog Intan Erlita, perilaku berlebihan seorang penggemar kepada idolanya seperti yang menimpa Via Vallen dapat terjadi karena beberapa hal.
"Karena memang orang yang terlalu fanatik kadang rasa memilikinya itu besar. Saking besarnya ketika dia merasa dikecewakan, atau misalnya si artisnya enggak memperhatikan dia, itu ada rasa gimana sih kalau ada orang yang punya rasa memiliki, tapi enggak bisa memiliki adanya kan marah, cemburu, sampai dendam," kata Intan Erlita kepada ANTARA, Kamis.
Intan mengatakan apabila sikap berlebihan dari penggemar sudah membahayakan seperti kejadian yang dialami Via Vallen, perlu diambil tindakan tegas dengan melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Kalau case-nya kayak Via Vallen ini harus lah ke polisi, kalau sudah masuk ke kriminal ya karena sudah merugikan," ujar Intan.
"Tetapi kalau belum merugikan hanya sebatas verbal aja dan si fans ini merasa ada yang salah sama dia, dan lingkungannya juga merasa ada yang salah sama diri dia, baiknya keluarganya membawa ke psikolog atau psikiater karena ibaratnya harus ada yang dinormalkan kembali dari pola pikir dia," sambung dia.
Menurut dia, dukungan dari pihak keluarga dan orang terdekat sangat dibutuhkan bagi mereka para penggemar yang sudah terlalu fanatik berlebihan terhadap idolanya agar bisa sembuh.
"Perilaku menyimpang itu penyembuhannya dari diri sendiri dan keluarga support system-nya kalau psikolog dan psikiater atau dokter itu cuma support system selanjutnya," tutur Intan.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Kombes Pol Sumardji mengatakan motif sementara pelaku pembakaran mobil mewah milik Maulidia Octavia yang populer dengan nama Via Vallen karena sakit hati tidak bisa bertemu dengan penyanyi dangdut idolanya tersebut.
Dia mengemukakan, pelaku nekat berangkat menuju kediaman Via Vallen di Tanggulangin, Sidoarjo dari Cengkareng dengan naik truk secara estafet untuk bertemu dengan Via Vallen.
"Bahkan, dari keterangan pelaku, dirinya sudah berada di wilayah Tanggulangin sejak sepuluh hari terakhir," ungkap Sumardji.
Sumardji mengatakan,pelaku yang ber-KTP Medan, Sumut ini, sudah berusaha bertemu dengan penyanyi Via Vallen, namun selalu gagal sehingga membuat pelaku merasa kecewa dan sakit hati.