Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, HM Nurdin Abdullah mengajak relawan Program Nasional Pengembangan Masyarakat (PNPM) untuk berjihad melawan kemiskinan.

"Mari kita berjihad melawan kemiskinan di desa," ajak Bupati Nurdin Abdullah pada silaturrahmi dengan pengurus PNPM se Kecamatan Bissappu di kediaman pribadinya di Bonto Atu, Bantaeng, Rabu.

Menurut Bupati, kehadiran PNPM sangat membantu Pemda sebab tidak semua bisa ditangani oleh Pemda karena itu Pemda sangat terbantu dengan kehadiran PNPM di daerah ini, terangnya.

Bupati mengatakan, meski masih ada pejabat yang kurang senang dengan PNPM karena pemberlakuan co-sharing yang dibuktikan dengan masuknya dana langsung ke rekening PNPM, namun Pemda Bantaeng berpendapat lain.

"Justru kami merasa terbantu. Karena itu, berapapun dana co-sharingnya, kami siap sebab uang akan beredar di desa dan tentu untuk kebutuhan masyarakat desa itu sendiri," tambahnya.

Menjawab tentang kemungkinan adanya fase out, Bupati mengatakan, tak aka nada bila fase out tersebut hanya ditentukan oleh Pemda karena Bupati pro PNPM.

"Kita berpikiran sehat saja, tidak mungkin aparat Pemda bisa melakukan semuanya. Biarlah PNPM yang memberi perhatian kepada masyarakat desa dan menjadi tugas pemerintah terhadap kebutuhan yang besar-besar. Kita bagi tugas saja," tandasnya lagi.

Ia kemudian mengemukakan keheranannya terhadap masih adanya oknum yang mempertanyakan program Rp1 miliar/desa, sementara program tersebut sudah menjadi program nasional.

Bupati Bantaeng kemudian memberi gambaran besarnya dana yang dialokasikan di Kecamatan Bissappu, mencapai Rp32 miliar dan di Kecamatan Ulu Ere mencapai Rp7 miliar.

"Saya heran, banyak yang bertanya seolah-olah dana tersebut untuk dibagi-bagikan. Hal demikian tidak boleh dan melanggar aturan. Bisa saja kita bagi-bagikan, tapi harus siap menanggung risiko masuk penjara," ujarnya.

Menurut Bupati, jabatan dan kesehatan itu hanya titipan Allah, karena itu kita harus bisa bekerja dengan ikhlas sebab dalam melaksanakan pembangunan tidak semudah membalik telapak tangan, tapi butuh proses.

Ia kemudian memberi gambaran keterbatasan lahan yang diantisipasi dengan melakukan reklamasi pantai. "Coba, seandainya kita tidak timbun pantai, dimana kita akan membangun rumah sakit," tuturnya.

Demikian pula dengan fasilitas lainnya yang sudah dinikmati manfaatnya seperti cekdam, instalasi pengolahan air (IPA), serta Dam Batu Massong yang dalam pekerjaan.

Salah satu program Pemda yang kini menjadi model Badan Penanggulangan Bencana Nasional adalah pengadaan tanggap darurat. "Cukup telepon 113, ambulance bersama dokter dan perawat akan meluncur," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Kerjasama Antar Desa Program Nasional Pengembangan Masyarakat Andi Syarifuddin melaporkan berbagai kegiatan yang telah dilakukan PNPM di daerah ini.

Menurutnya, pembangunan di Bantaeng yang sangat luar biasa dalam dua tahun terakhir patut diapresiasi agar tetap menyentuh dan memberdayakan masyarakat. (T.pso-102/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024