Makassar (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies ( ASITA) Sulawesi Selatan mendukung upaya pengembangan destinasi wisata di Kepulauan Selayar demi kesejahteraan masyarakat.

Ketua DPD ASITA Sulawesi Selatan Didi Leonardo Manaba di Makassar, Rabu, mengatakan Selayar memiliki banyak potensi wisata yang dapat menarik wisatawan lokal, domestik hingga mancanegara.

Destinasi wisata Selayar yang terus ditawarkan mulai dari wisata bahari dengan keberadaan Pantai Pinang, Pantai Batu Kerapu dan beberapa yang lain.

Sementara di luar dari wisata bahari yang juga layak dieksplor ke wisatawan yakni keberadaan bangunan-bangunan tua dan berbagai koleksi sejarah seperti Museum Tanadoang, miniatur rumah adat, Gong Nekara, Jangkar Selayar, mata uang, pakaian adat, ataupun senjata kerajaan.

"Untuk saat ini (pandemi COVID-19), kita hanya bisa memaksimalkan wisata lokal karena adanya pengetatan di perbatasan Makassar," ujarnya.

Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali mengatakan untuk membangun daerah dengan lokomotif sektor pariwisata, tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki visi terwujudnya masyarakat yang sejahtera berbasis agama dan budaya.

Basli menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat yang didukung dengan potensi pariwisata daerah. Sehingga, pemerintah mengupayakan agar sektor ini bisa memberikan kesejahteraan hidup masyarakat.

Selayar memiliki potensi besar untuk ditetapkan sebagai potensi ekonomi khusus di Indonesia.

"Banyak aspek yang mempengaruhi, misalnya jika dilihat dari posisi geografis, Selayar berada di tengah wilayah Indonesia dan dikelilingi oleh destinasi wilayah yang telah maju. Selain itu Selayar juga memiliki banyak pulau kecil potensial," ujar Basli pada seminar online tentang Wisata Selayar dengan tema "Strategi Percepatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Selayar Sebagai Destinasi Pariwisata Superprioritas Dalam Ecoregion Wallacea Indonesia".

Deputi Bidang Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Santoso Sungkari menjelaskan tren baru sektor pariwisata dalam era new normal mengalami disrupsi.

Wisatawan akan mengedepankan aspek safety dan hygiene. Olehnya itu pemerintah, pelaku usaha, maupun stakeholder terkait harus mampu menciptakan inovasi sebagai respon terhadap perubahan guna meningkatkan daya saing dan penanganan pencegahan Covid-19.

"Untuk sekarang kita fokus pada upaya peningkatan wisatawan nusantara. Karena untuk mancanegara saat ini diberlakukan travel bubble. Jadi harus ada kesepakatan terlebih dahulu untuk melakukan pertukaran wisatawan," jelas Hari.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024