Pinrang (ANTARA News) - Puluhan warga Desa Pincara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengeluhkan pencemaran limbah pabrik pupuk organik di kawasan pemukiman mereka.

Mardiana, salah seorang warga setempat, Kamis, mengaku selalu menutupi hidungnya akibat bau busuk yang dikeluarkan oleh pabrik pupuk organik di sekitar rumahnya.

"Kami terpaksa selalu menutup hidung apabila bau busuk yang berasal dari pabrik pupuk organik tersebut kembali menyengat," kata Mardiana.

Mardiana mengatakan, selain menimbulkan bau busuk, pabrik pupuk ini juga telah mencemari sumur warga. Meski pun sumurnya tercemar oleh limbah pabrik,namun tetap mengkonsumsi air sumur yang sudah tercemar tersebut, sehingga banyak warga menderita diare.
 
"Apa boleh buat, terpaksa air sumur yang sudah tercemar limbah pabrik pupuk organik ini kami gunakan untuk kebutuhan memasak dan mencuci pakaian, akibatnya saat ini kami sering sakit-sakitan," jelasnya.

Untuk itu, Mardiana dan puluhan warga lainnya menuntut agar pabrik pupuk tersebut ditutup, karena tidak memiliki izin dari warga setempat.

Sementara itu, Ramli salah seorang petugas pabrik mengaku telah berupaya untuk mengurangi bau busuk yang bersumber dari kotoran hewan yang menjadi bahan baku pupuk organik tersebut dengan cara permentasi.

"Kami sudah berupaya mengurangi dampak bau busuk yang ditimbulkan kotoran hewan yang menjadi bahan baku pembuatan pupuk organic ini. Selain itu, juga telah membuat dinding gudang agar bau busuk tersebut tidak tersebar ke pemukiman sekitar pabrik," jelasnya.
(T.PSO-098/S016)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024