Makassar (ANTARA) - Manajemen PT Bank Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) siap membantu pemerintah menyalurkan dana program pemulihan ekonomi pada era normal baru.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Sulselbar Irmayanti Sulthan mengemukakan hal itu di Makassar, Selasa, ketika menanggapi hasil pertemuannya dengan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah terkait perluasan program penempatan dana di BPD Sulselbar atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bank Sulselbar. 

Sebelumnya telah dilansir bahwa pemerintah akan memperluas program penempatan dana untuk penyaluran kredit modal kerja ke Badan Pembangunan Daerah (BPD) agar dapat menjangkau pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lebih banyak, terutama di daerah.

Kebijakan itu ditempuh menyikapi kondisi di lapangan saat pandemi COVID-19 melanda segala lini kehidupan dan menyebabkan pelaku usaha, termasuk UMKM yang terpuruk sebagai dampak dari pandemi COVID-19.

Mengenai perkembangan PT Bank Sulselbar pada masa pandemi, perusahaan milik daerah ini telah membukukan kenaikan laba bersih sebesar 16,21persen pada semester I 2020 atau lebih tinggi dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, sehingga laba mencapai Rp297,17 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pekan lalu, perolehan laba Bank Sulselbar tersebut juga diikuti dengan pertumbuhan penyaluran kredit.

Pada semester I 2020, Bank Sulselbar tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp18,04 triliun atau tumbuh 2,66% (yoy). Sementara Bank Sulselbar membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Rp178,70 miliar atau naik 131,67 persen (yoy) pada semester I 2020. 

Hal itu juga diikuti dengan pertumbuhan aset Bank Sulselbar yang tercatat naik 10,25 persen menjadi Rp25,95 triliun. Ilustrasi suasana pelayanan di Bank Sulsel kepada nasabah . ANTARA Foto/HO/Humas Bank Sulsel

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024