Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat telah menyiapkan berbagai langkah strategis dalam menekan kekerdilan (stunting) di daerah itu.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sulbar dr Muhammad Ikhwan, di Mamuju, Rabu, mengatakan penanganannya dilakukan secara terpadu yang melibatkan berbagai instansi.

Ia juga menyebut bahwa Dinas Kesehatan Sulbar telah menyusun langkah-langkah strategis.

"Penanganan dilakukan lintas sektoral dan kami (Dinas Kesehatan) sudah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menekan kekerdilan di Sulbar," kata Muhammad Ikhwan.

Ia menyampaikan bahwa langkah-langkah strategis itu dilakukan melalui delapan aksi konvergensi, yakni analisis situasi, perencanaan kegiatan, rembuk, peraturan bupati, pembentukan kader pembangunan manusia (KPN), pengukuran manajemen data dan evaluasi.

Pada tahun akan dilakukan penilaian terhadap hasil rembuk stunting sebagai salah satu aksi dari delapan aksi konvergensi pada 2019.

"Seharusnya, pada Agustus tahun ini kita mau melihat riilnya di lapangan terhadap aksi yang dilakukan pada 2019. Jadi, pada rembuk stunting itu kan ada penandatanganan pakta integritas yang difasilitasi oleh Bappeda, dimana semua pihak dan OPD terkait memasukkan perencanaan," katanya.

"Jadi, itulah yang akan kita cek di lapangan sampai di tingkat desa apakah benar program-program tersebut memang menyentuh langsung masyarakat di desa, khususnya keluarga atau desa-desa yang masuk lokus (lokasi khusus) stunting yang presentasinya tinggi. Itu yang mau kita lihat di tahun tapi karena adanya pandemi COVID-19 sehingga tidak berjalan optimal," kata Muhammad Ikhwan.

Namun, penanganannya  di Provinsi Sulbar tetap berjalan walaupun beberapa aksi konvergensi harus dilakukan secara virtual.

"Alhamdulillah proses dan manajemen tetap berjalan, walaupun aksi di lapangan terganggu akibat pandemi COVID-19 seperti saat ini. Kami optimistis, angka stunting di Sulbar tahun demi tahun akan mengalami penurunan," ucapnya.

"Kalau kualitas penanganan meningkat harapan kita jumlah kasus turun setiap tahun sekian persen hingga dapat mencapai target nasional, yakni 14 persen. Pada 2018, Sulbar berada di posisi 41 persen dan kami optimistis akan terus mengalami penurunan," kata Muhammad Ikhwan.

Pewarta : Amirullah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024