Makassar (ANTARA News) - Program Atlet Unggulan Sulawesi Selatan (PAUSS) bersama Program Atlet Andalan Sulawesi Selatan (PASS) melakukan evaluasi atlet yang akan diterjunkan pada Pra-Pekan Olahraga Nasional (PON) 2011.

Sekretaris PAUSS Nukhrawi Nawir di Makassar, Kamis, mengatakan,  evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana perkembangan dan kondisi atlet.

Hal ini penting mengingat Sulsel sangat berharap mampu meloloskan lebih banyak atlet pada PON Riau mendatang.

"Kita sudah melaksanakan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait untuk membahas  kesiapan atlet dari seluruh cabor yang akan kita ikuti. Saya melihat motivasi atlet begitu tinggi untuk menghadapi Pra-PON," katanya.

Menurut Wakil Sekretaris KONI Sulsel itu, untuk seluruh cabor yang akan dipertandingkan pada Pra-PON 2011, Sulsel menyiapkan sekitar 150 atlet terbaik. Seluruh atlet tidak hanya dari PAUSS dan PASS melainkan beberapa tempat pembinaan atlet diantaranya PPLP Diklat.

Untuk PASS dan atlet dari PPLP akan disiapkan sebagai atlet lapis kedua. Namun kita tetap akan memantau secara rutin perkembangan atlet. Siapa yang paling siap, tentu memiliki peluang untuk diturunkan nanti.

"Selain itu, kita juga memutuskan untuk mencoret atlet yang berasal dari cabor dansa. Sebab cabor dansa tidak akan dipertandingkan nanti," ucapnya.

Menurut Nukhrawi yang juga Sekretaris Panitian Porda XIV Pangkep itu, seluruh atlet PAUSS yang akan berlaga di Pra PON nanti, berasal dari beberapa cabang olah raga (cabor).

Cabor itu antara lain,  Karate , Sepak Takraw, Dayung, Tinju, Anggar hingga Kempo.

Dalam meningkatkan kualitas atlet, PAUSS sengaja menyiapkan dana pembinaan kepada seluruh atlet. Hal itu dimaksudkan menambah motivasi para atlet agar selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka secara rutin.

"Ini merupakan komitmen kita dalam meningkatkan prestasi Sulsel kedepan. Mudah-mudahan seluruh atlet bisa menunjukkan prestasi yang baik sehingga mampu mengharumkan Sulsel pada ajang nasional bahkan internasional," jelasnya.(T.pso-102/F002)

   

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024