Makassar (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan Muzayyin Arif mengimbau agar mengoptimalkan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Bonto Bahari di kabupaten Maros, Sulsel.

Hal itu dikemukakan Muzayyin di Makassar, Minggu, menanggapi PPI Bonto Bahari yang belum difungsikan secara optimal.

Menurut dia, idealnya PPI Maros itu difungsikan untuk aktivitas nelayan, karena sejak dibangun 8 tahun silam, PPI tersebut belum digunakan oleh para nelayan.

Dia mengatakan, Pembangunan PPI Bonto Bahari Maros ini dibangun Pemkab Maros kemudian diserahkan Ke Pemprov Sulsel dengan harapan agar Maros dapat menjadi daerah penyangga pangan dan perikanan di Sulsel.

"Utamanya dapat mewujudkan Maros sebagai daerah Minapolitan," kata Muzayyin.

Menurut dia, dari hasil peninjuannya di lapangan diketahui, selama ini para nelayan mengeluhkan PPI yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal.

Hal itu diakui salah seorang nelayan di Kabupaten Maros, Sukri.

Selama ini, lanjut dia, nelayan belum ikut memfungsikan PPI itu karena keslutian menambatkan perahu, karena tidak ada pemecah ombak, sehingga harus mencari lokasi yang lebih aman.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Perikanan Sulsel Sulkaf S Latief pada keterangan terpisah mengatakan, salah satu kendala tidak difungsikannya PPI Bonto Bahari, karena di sekitar PPI tidak memiliki pemecah ombak, sehingga nelayan kesulitan menambatkan perahunya di PPI.

Dia mengatakan, selama ini nelayan membawa perahunya ke muara sungai, sehingga saat air surut, nelayan kesulitan pergi melaut. Sebaliknya saat pulang melaut, sulit sandar ke lokasi PPI.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024