Makassar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama PT Semen Indonesia (SIG) menyerahkan bantuan berupa 38 unit mesin jahit dan pelatihan kemampuan (life skill) bagi masyarakat yang rentan terpapar peredaran narkoba.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Brigjen Polisi Andjar Dewanto didampingi Kepala BNN Sulsel Brigjen Pol Idris Kadir di Makassar, Selasa, mengatakan, pelatihan dan pemberian mesin jahit diberikan kepada masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba.
"Ada banyak pemukiman di daerah yang kami bina dan pendampingan melalui pelatihan skill serta pemberian alat untuk berwirausaha menjadi salah satu program dari kami," ujarnya.
Dalam kegiatan pemberdayaan alternatif melalui pengembangan wirausaha bagi masyarakat perkotaan pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kelurahan Pampang, Panakkukang, Makassar ini, bantuan diserahkan langsung kepada masyarakat.
Ia mengatakan, maksud dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembekalan di bidang wirausaha kepada masyarakat perkotaan yang daerahnya rawan dan rentan narkoba.
Andjar Dewanto menyatakan, melalui program wirausaha yang akan dilaksanakan itu diharapkan dapat menjadi salah satu upaya terobosan untuk memulihkan kawasan yang semula terindikasi rawan dan rentan narkoba menjadi aman dan produktif.
"Kita berharap program ini dapat memberikan alternatif untuk mata pencaharian kepada masyarakat demi mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik," katanya.
Kepala BNN Provinsi Sulsel Brigjen Pol Idris Kadir berharap kepada warga Kelurahan Pampang yang mendapat bantuan melalui pengembangan wirausaha kiranya dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik baiknya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan kewirausahaan.
"Semoga dengan bantuan ini masyarakat penerima manfaat bisa menjadikan kegiatan ini sebagai sarana membangun jejaring perekonomian masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga di lingkungan Kelurahan Pampang," katanya.
Mantan Direktur Reskrim Polda Sulsel ini juga berharap produk-produk yang dibuat oleh masyarakat binaan ini bisa mendapatkan pasar melalui bantuan pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Brigjen Polisi Andjar Dewanto didampingi Kepala BNN Sulsel Brigjen Pol Idris Kadir di Makassar, Selasa, mengatakan, pelatihan dan pemberian mesin jahit diberikan kepada masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba.
"Ada banyak pemukiman di daerah yang kami bina dan pendampingan melalui pelatihan skill serta pemberian alat untuk berwirausaha menjadi salah satu program dari kami," ujarnya.
Dalam kegiatan pemberdayaan alternatif melalui pengembangan wirausaha bagi masyarakat perkotaan pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kelurahan Pampang, Panakkukang, Makassar ini, bantuan diserahkan langsung kepada masyarakat.
Ia mengatakan, maksud dari diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk memberikan pembekalan di bidang wirausaha kepada masyarakat perkotaan yang daerahnya rawan dan rentan narkoba.
Andjar Dewanto menyatakan, melalui program wirausaha yang akan dilaksanakan itu diharapkan dapat menjadi salah satu upaya terobosan untuk memulihkan kawasan yang semula terindikasi rawan dan rentan narkoba menjadi aman dan produktif.
"Kita berharap program ini dapat memberikan alternatif untuk mata pencaharian kepada masyarakat demi mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik," katanya.
Kepala BNN Provinsi Sulsel Brigjen Pol Idris Kadir berharap kepada warga Kelurahan Pampang yang mendapat bantuan melalui pengembangan wirausaha kiranya dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik baiknya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan kewirausahaan.
"Semoga dengan bantuan ini masyarakat penerima manfaat bisa menjadikan kegiatan ini sebagai sarana membangun jejaring perekonomian masyarakat yang berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga di lingkungan Kelurahan Pampang," katanya.
Mantan Direktur Reskrim Polda Sulsel ini juga berharap produk-produk yang dibuat oleh masyarakat binaan ini bisa mendapatkan pasar melalui bantuan pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM.