Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulsel, menghadiahkan benda pusaka berupa keris kembar kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo.
Selain keris kembar, keris lainnya juga diberikan oleh Raja Gowa XXXVIII Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang pada kunjungan Menpan-RB di Museum Istana Ballalompoa Kabupaten Gowa, Rabu.
Tjahjo Kumolo mengatakan dengan diberikannya keris tersebut kepadanya maka dirinya telah menjadi bagian dari kerajaan atau rakyat Gowa.
"Pada kunjungan silaturahim kami hari ini, Alhamdulillah diberikan kepercayaan menyimpan pusaka Kerajaan Gowa keris kembar dan keris warisan dari Raja Gowa saat ini," katanya.
Keris tersebut dianggap sebagai amanah yang akan terus dijaga dengan baik. Amanah itu menunjukkan bahwa dirinya telah menjadi bagian dari rakyat Gowa sehingga juga harus menjaga marwah Kerajaan Gowa.
Sementara Pjs Bupati Gowa, Aslam Patonangi mengatakan kunjungan ini menjadi bukti bahwa Gowa adalah kabupaten yang memiliki banyak sejarah. Bahkan seorang menteri telah menjadi bagian dari masyarakat Gowa yang ditandai dengan pemberian keris.
"Ini menjadikan kita bangga sebagai orang Gowa. Balla Lompoa ini simbol dari historis kita dengan tagline Gowa Bersejarah, dan dari sini juga lahir pahlawan nasional salah satunya Sultan Hasanuddin," urainya.
Ia berharap dengan kunjungan ini akan terus menciptakan sejarah-sejarah bagi Kabupaten Gowa yang penuh dengan kebanggaan.
"Kita semakin bangga karena Menteri Tjahjo Kumolo telah menjadi bagian dari Kerajaan Gowa dengan diberikannya keris yang menjadi bagian dari Gowa. Ini yang harus keluar dan diketahui oleh masyarakat luas bahwa Gowa itu penuh dengan sejarah dan kebanggaan," jelasnya.
Keris kembar merupakan senjata yang diberikan kepada pengawal raja dan permaisuri kerajaan Gowa setelah insiden terbunuhnya Raja Gowa I Manggorai Daeng Mammeta, Karaeng Bontolangkasa’, Tunijallo (Raja Gowa XII periode 1565-1590).
Ia dibunuh oleh saudara sesusuannya yang bisu bernama I Lolo Tamakkana untuk menjaga keselamatan raja dan permaisuri yang juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Konon keris ini dibuat ratusan tahun yang lalu dari bahan dasar logam meteorit yang jatuh ke bumi dan dibuat oleh panrita bassi atau pandai besi tanpa ditempa dan dipanaskan dengan api.
Akan tetapi dibuat dengan cara dipijat dan ditekan menggunakan telunjuk dan ibu jari sang pande besi. Itulah sebabnya ukuran keris ini sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran ukuran keris pada umumnya.
Pada kunjungan Menpan-RB, Pjs Bupati Gowa turut didampingi Kapolres Gowa, AKBP Boy FS Samola, Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Muh Suaib, Kepala Kejaksaan Negeri Gowa, Yeni Andriani dan Kepala Pengadilan Negeri Gowa, Yebbin Silalahi.
Selain keris kembar, keris lainnya juga diberikan oleh Raja Gowa XXXVIII Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang pada kunjungan Menpan-RB di Museum Istana Ballalompoa Kabupaten Gowa, Rabu.
Tjahjo Kumolo mengatakan dengan diberikannya keris tersebut kepadanya maka dirinya telah menjadi bagian dari kerajaan atau rakyat Gowa.
"Pada kunjungan silaturahim kami hari ini, Alhamdulillah diberikan kepercayaan menyimpan pusaka Kerajaan Gowa keris kembar dan keris warisan dari Raja Gowa saat ini," katanya.
Keris tersebut dianggap sebagai amanah yang akan terus dijaga dengan baik. Amanah itu menunjukkan bahwa dirinya telah menjadi bagian dari rakyat Gowa sehingga juga harus menjaga marwah Kerajaan Gowa.
Sementara Pjs Bupati Gowa, Aslam Patonangi mengatakan kunjungan ini menjadi bukti bahwa Gowa adalah kabupaten yang memiliki banyak sejarah. Bahkan seorang menteri telah menjadi bagian dari masyarakat Gowa yang ditandai dengan pemberian keris.
"Ini menjadikan kita bangga sebagai orang Gowa. Balla Lompoa ini simbol dari historis kita dengan tagline Gowa Bersejarah, dan dari sini juga lahir pahlawan nasional salah satunya Sultan Hasanuddin," urainya.
Ia berharap dengan kunjungan ini akan terus menciptakan sejarah-sejarah bagi Kabupaten Gowa yang penuh dengan kebanggaan.
"Kita semakin bangga karena Menteri Tjahjo Kumolo telah menjadi bagian dari Kerajaan Gowa dengan diberikannya keris yang menjadi bagian dari Gowa. Ini yang harus keluar dan diketahui oleh masyarakat luas bahwa Gowa itu penuh dengan sejarah dan kebanggaan," jelasnya.
Keris kembar merupakan senjata yang diberikan kepada pengawal raja dan permaisuri kerajaan Gowa setelah insiden terbunuhnya Raja Gowa I Manggorai Daeng Mammeta, Karaeng Bontolangkasa’, Tunijallo (Raja Gowa XII periode 1565-1590).
Ia dibunuh oleh saudara sesusuannya yang bisu bernama I Lolo Tamakkana untuk menjaga keselamatan raja dan permaisuri yang juga sekaligus bermakna menjaga keselamatan negara dan mengayomi seluruh rakyat.
Konon keris ini dibuat ratusan tahun yang lalu dari bahan dasar logam meteorit yang jatuh ke bumi dan dibuat oleh panrita bassi atau pandai besi tanpa ditempa dan dipanaskan dengan api.
Akan tetapi dibuat dengan cara dipijat dan ditekan menggunakan telunjuk dan ibu jari sang pande besi. Itulah sebabnya ukuran keris ini sedikit lebih kecil dibandingkan ukuran ukuran keris pada umumnya.
Pada kunjungan Menpan-RB, Pjs Bupati Gowa turut didampingi Kapolres Gowa, AKBP Boy FS Samola, Dandim 1409 Gowa, Letkol Arh Muh Suaib, Kepala Kejaksaan Negeri Gowa, Yeni Andriani dan Kepala Pengadilan Negeri Gowa, Yebbin Silalahi.