Makassar (ANTARA News) - Keputusan mundur manajemen PSM Makassar dari kompetisi Liga Super Indonesia 2010/2011 menampar wajah persepakbolaan di Sulawesi Selatan, di akhir tahun 2010.

Manajer PSM Hendra Sirajuddin resmi mengembalikan mandat pengelolaan PSM Makassar pada kompetisi LSI kepada Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin, Selasa malam, sekaligus menyatakan mundur dari kompetisi LSI.

Keputusan mendadak itu, membuat pengurus, pemain dan pemerhati sepak bola terkejut, sehingga terjadi pro dan kontra atas sikap mundur di tengah kompetisi berlangsung.

Meski berbagai alasan yang dikemukakan pihak manajemen atas keputusan itu, antara lain karena jenuh dan ada sikap kurang "fair" terhadap tim PSM selama melakoni kompetisi SLI, namun sikap mundur dinilai beberapa kalangan tidak menjujung tinggi sportivitas.

Sikap manajemen yang tidak profesional itu berdampak buruk terhadap pencintraan sepak bola di daerah dan merugikan banyak pihak, terutama pemain yang bisa kehilangan kesempatan berlaga di musim kompetisi SLI tahun ini, ujar pemerhati sepak bola setempat Hamzah.

"Di samping itu citra pemerintah juga tercoreng akibat buruknya manajemen klub PSM tersebut," katanya.

Manajemen PSM pada kompetisi SLI 2010/2011 putaran pertama telah menghabiskan dana hampir separuh dari kebutuhan anggaran seluruhnya sekitar Rp20 miliar.

Menurut Humas PSM Nurmal Idrus, dana yang telah dimanfaatkan manajemen PSM hingga memutuskan mundur telah mencapai Rp8,7 miliar untuk melakoni sembilan pertandingan.

Dana tersebut bersumber dari APBD pokok Kota Makassar 2010 sebesar Rp,5,5 miliar dan sponsor maupun dukungan pihak lain Rp3,2 miliar.

"Kita siap mempertanggungjawabkan dana tersebut karena
pemanfaatannya jelas serta terinci dan segera disampaikan kepada publik," ujar Nurmal.

Sementara itu, anggota DPRD Makassar Rahman Pina mengatakan, dewan mengancam mencoret usulan bantuan dana PSM Rp10 miliar pada APBD 2011, menyusul bubarnya manajemen di tengah kompetisi berlangsung.

"Kalau PSM mundur dari ajang kompetisi LSI, otomatis anggaran pada APBD 2011 dicoret dan dialihkamn ke pos yang lain, "ujar Rahman menyikapi kisruh manajemen PSM Makassar.

Ketua Umum PSM Ilham Arif Sirajuddin membuka kesempatan kepada pihak yang berminat melanjutkan pengelolaan PSM untuk mengajukan permohonan paling lambat sepekan setelah manajemen menyatakan mundur.

"Kita membuka kesempatan bagi yang berminat mengelola PSM. Silahkan mengajukan permohonan, kita akan pertimbangkan demi kelanjutan tim agar tetap berlaga di kompetisi SLI 2010/2011," harap Ilham yang juga Walikota Makassar.


Nurdin Halid Siap


Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menyatakan siap mengambil alih manajemen PSM demi menyelamatkan tim dari ajang kompetisi SLI yang tengah berlanngsung.

"Cukup prihatin dengan kondisi PSM sekarang yang telah kita besarkan bersama, kemudian tiba-tiba pengelolanya menyatakan bubar," ujarnya menanggapi mundurnya manajemen PSM.

Nurdin menyatakan segera menunjuk orang kepercayaannya untuk mengelola tim PSM dan melanjutkan sisa kompetisi pada putaran kedua yang bergulir mulai Januari 2011.

Meski tidak menyebut nama yang akan diberi kepercayaan sebagai manajer baru PSM Makassar, namun sebelumnya adik kandung Nurdin, Kadir Halid telah menyatakan siap mengambil alih manajemen PSM.

Kadir yang juga Ketua Pengprov PSSI Sulsel sebelumnya adalah Ketua Harian PSM dan manajer pengelola pada musim kompetisi 2008/2009.

Selain Kadir, salah seorang pengusaha yang bernaung di bawah bendera Kalla Grup, Abu Djarapi juga menyatakan siap mengambil alih manajemen PSM.

Gelar juara kompetisi LSI, pernah direbut PSM dibawah kepemimpinan Nurdin Halid, sebelum berkiprah menjadi Ketua Umum PSSI dua periode.

Karena itu, Nurdin menyatakan siap "turun gunung" mengambil kembali pengelolaan PSM demi menyelamatkan muka nama besar PSM dan persepakbolaan Sulsel, akibat pengelolaan yang tidak profesional.

Pada musim kompetisi SLI 2008/2009, PSM nyaris terdegradasi ke divisi utama dan kemudian pada musim kompetisi 2010/2011 mulai bangkit di partai awal, namun pada empat laga terakhir menuai hasil buruk, termasuk kalah di kandang dari Semen Padang.

"Kekalahan di kandang atas Semen Padang dan laga usiran tanpa penonton melawan Persipura Jayapura, menjadi salah satu alasan manajemen membubarkan diri karena menilai ada konspirasi menyudutkan PSM pada musim kompetisi tahun ini," ujar juru bicara PSM Nurmal Idrus.
(T.S016/T010)

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024