Makassar (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Merdisyam mengatakan sebanyak 18 orang jaringan terduga teroris dibawa ke Mabes Polri di Jakarta untuk dilakukan pendalaman setelah penggerebekan di Perumahan Villa Mutiara, Makassar.
"Ada 20 orang semua, dua yang meninggal dunia dan 18 orang diamankan untuk dibawa ke Mabes oleh anggota Densus," ujar Irjen Pol Merdisyam di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, 18 orang yang diamankan itu diambil dari dua rumah di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kapolda mengakui sebagian dari mereka merupakan kerabat dekat dari kedua terduga teroris MR (mertua) dan AZ (menantu) yang tewas tertembak setelah melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam maupun senapan angin.
Satu anggota keluarga lainnya dari 18 orang yang diamankan itu sedang dalam perawatan, sementara 17 lainnya langsung diterbangkan ke Jakarta.
Baca juga: Densus 88 Antiteror Mabes Polri gerebek rumah terduga teroris di Makassar
"Satu orang masih dalam perawatan. Mereka semua diamankan dari dua rumah dan penanganan-nya diambil langsung oleh Mabes. Kami di sini hanya 'back up'," ucap Kapolda.
Sebelumnya, gabungan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulsel melakukan penggerebekan di sebuah rumah Cluster Biru Perumahan Villa Mutiara Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu pagi.
Berdasarkan informasi yang diterima, dua orang terduga teroris berinisial MR alias Ri dan MA alias Aj. Keduanya punya kekerabatan yakni sebagai mertua dan menantu.
Dari informasi lapangan yang didapatkan, kedua terduga teroris masuk dalam jaringan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI).
Keduanya juga sudah terpantau cukup lama sebelum penggerebekan dilakukan di rumahnya di Perumahan Villa Mutiara, Makassar.
Terduga teroris Ri (mertua) dan Aj (menantu) juga dikabarkan meninggal dunia karena melakukan perlawanan kepada polisi saat akan ditangkap, dan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.
Pantauan juga di lokasi kejadian, sejumlah kendaraan taktis milik Brimob Polda Sulsel beserta anggota yang berseragam dinas lengkap berwarna hitam dilengkapi senjata di tangan masing-masing anggota terlihat masih berjaga-jaga di sekitar perumahan tersebut.
Tim gabungan Densus 88 bersama Gegana Brimob Polda Sulsel itu juga masih melakukan penyisiran, baik di dalam rumah maupun sekitar perumahan.
"Ada 20 orang semua, dua yang meninggal dunia dan 18 orang diamankan untuk dibawa ke Mabes oleh anggota Densus," ujar Irjen Pol Merdisyam di Makassar, Rabu.
Ia mengatakan, 18 orang yang diamankan itu diambil dari dua rumah di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, Makassar.
Kapolda mengakui sebagian dari mereka merupakan kerabat dekat dari kedua terduga teroris MR (mertua) dan AZ (menantu) yang tewas tertembak setelah melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam maupun senapan angin.
Satu anggota keluarga lainnya dari 18 orang yang diamankan itu sedang dalam perawatan, sementara 17 lainnya langsung diterbangkan ke Jakarta.
Baca juga: Densus 88 Antiteror Mabes Polri gerebek rumah terduga teroris di Makassar
"Satu orang masih dalam perawatan. Mereka semua diamankan dari dua rumah dan penanganan-nya diambil langsung oleh Mabes. Kami di sini hanya 'back up'," ucap Kapolda.
Sebelumnya, gabungan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Brimob Polda Sulsel melakukan penggerebekan di sebuah rumah Cluster Biru Perumahan Villa Mutiara Kelurahan Bulurokeng Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Rabu pagi.
Berdasarkan informasi yang diterima, dua orang terduga teroris berinisial MR alias Ri dan MA alias Aj. Keduanya punya kekerabatan yakni sebagai mertua dan menantu.
Dari informasi lapangan yang didapatkan, kedua terduga teroris masuk dalam jaringan kelompok Anshor Daulah Islamiyah (ADI).
Keduanya juga sudah terpantau cukup lama sebelum penggerebekan dilakukan di rumahnya di Perumahan Villa Mutiara, Makassar.
Terduga teroris Ri (mertua) dan Aj (menantu) juga dikabarkan meninggal dunia karena melakukan perlawanan kepada polisi saat akan ditangkap, dan dibawa ke Mabes Polri untuk dilakukan pemeriksaan.
Pantauan juga di lokasi kejadian, sejumlah kendaraan taktis milik Brimob Polda Sulsel beserta anggota yang berseragam dinas lengkap berwarna hitam dilengkapi senjata di tangan masing-masing anggota terlihat masih berjaga-jaga di sekitar perumahan tersebut.
Tim gabungan Densus 88 bersama Gegana Brimob Polda Sulsel itu juga masih melakukan penyisiran, baik di dalam rumah maupun sekitar perumahan.