Makassar (ANTARA News) - Satu dari lima tokoh ulama yang dibidik PPP Sulawesi Selatan usai pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-6, HA Rahim Assegaf Puang Makka, menyatakan menolak bergabung dalam struktur partai berlambang Ka'bah itu.

Sekretaris PPP Sulsel Muhammad Aras di Makassar, Sabtu, mengatakan, tidak bergabungnya tokoh Jamaah Tarekat Khalwatiyah tersebut karena pertimbangan untuk menjaga persatuan jamaah yang telah lama dibinanya itu.

"Ulama tersebut diakui memiliki banyak pengikut namun tersebar di berbagai partai politik dan komunitas keagamaan. Dikhawatirkan, jika Assegaf memilih PPP maka para jamaah akan terpecah," ujarnya.

Dia mengakui, kendati tak masuk dalam struktur, ulama tersebut selama ini juga selalu terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan keagamaan PPP seperti pengajian dan kegiatan zikir.

"Kami menghormati pendapat dan sikapnya. Tidak apa-apa, karena sebenarnya secara psikologis kami dekat dengan beliau," ujar Muhammad Aras.

Namun Aras menambahkan, empat ulama lain yang berhasil digaet, dimasukkan dalam jajaran pimpinan Dewan Pertimbangan Wilayah (wantim) dengan jabatan Wakil Ketua.

Keempat ulama Sulsel tersebut yakni KH Lutfi Mustari, KH Abdul Muthalib, KH Amrullah Amri dan KH Amirullah Daeng Sibali.

Mereka melengkapi 130 orang pengurus DPW PPP Sulsel periode 2011-2016 yang dipilih formatur usai Muswil. Pelantikan pengurus menunggu pengesahan melalui surat keputusan (SK) pengurus pusat.

"Sambil menunggu SK, kami akan turun melantik DPC-DPC. Jadi nanti saat pelantikan kami yang dirangkaikan musyawarah kerja, pengurus-pengurus definitif DPC bisa hadir semua," katanya. (T.KR-AAT/A041) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024