Jakarta (ANTARA) - Jajaran Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Partai Persatuan Pembuangan (PPP) secara resmi mendeklarasikan dukungan secara resmi jika benar ingin bergabung dengan koalisi pemerintah.
"Yang berwacana mau bergabung itu banyak, itu bagus aja. Akan tetapi, pengakuan juga penting. Paling tidak untuk menjaga kohesivitas dan keteduhan di tengah masyarakat," kata Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Saleh, mendukung koalisi pemerintah berarti sudah setuju untuk mengakui kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Dengan pengakuan secara resmi tersebut, lanjut wakil rakyat asal Dapil Sumatera Utara II itu, masyarakat pun tidak akan mempertanyakan sikap politik PPP dalam mendukung pemerintah.
Menurut Saleh, bergabungnya partai lain ke dalam koalisi pemenang merupakan hal yang lumrah di dunia politik.
Ia menyambut baik hal tersebut dengan alasan demi memperkuat persatuan dalam membangun bangsa.
Tentu saja, lanjut Saleh, berlabuhnya partai lain ke dalam koalisi harus didiskusikan terlebih dahulu oleh internal partai-partai pendukung pemerintah.
"Diminta pendapatnya, dirumuskan bagaimana pola kerja sama dan tidak lupa pula dibicarakan apa yang akan diberi dan didapat. Itu lumrah saja di dalam politik," kata dia.
Dengan masuknya PPP ke dalam koalisi pemerintah, Saleh berharap partai yang saat ini dipimpin Mardiono selaku plt. ketua umum mau mengikuti kontrak politik yang telah ditetapkan partai pendukung Prabowo-Gibran.
"Yang penting jangan bikin syarat-syarat yang rumit. Semua harus dipercayakan kepada Prabowo-Gibran," jelas Saleh.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga menggelar acara halalbihalal yang didatangi seluruh partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (15/4).
Dalam acara itu, Plt. Ketua Umum PPP Mardiono juga terlihat hadir.
Dalam acara tersebut, Airlangga menyatakan bahwa acara halalbihalal DPP Partai Golkar merupakan momentum rekonsiliasi partai politik usai Pemilu 2024.
"Momentum ini juga rekonsiliasi bagi partai-partai politik, terutama bagi partai yang mendukung Prabowo dan Gibran. Bagi yang belum, ya, kami terbuka," kata Airlangga.
Airlangga mengemukakan bahwa PPP merupakan parpol yang pernah membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN.
"Ini alasannya Pak Mardiono hadir. Karena kami sudah 2 tahun bersama, hanya ujungnya aja berpisah sedikit. Akan tetapi, sesudah 14 Februari, janji semua bergabung kembali," ungkap Airlangga.
Berita Terkait
Zulhas : Jumlah menteri akan bertambah di kabinet pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo
Rabu, 11 September 2024 14:15 Wib
Stafsus Presiden: Isu keretakan Jokowi-Prabowo merupakan upaya adu domba
Senin, 26 Agustus 2024 11:02 Wib
Prabowo merasa ada di tengah sahabat saat menghadiri Kongres PAN
Minggu, 25 Agustus 2024 12:37 Wib
Zulkifli Hasan terpilih kembali sebagai Ketua Umum PAN periode 2024--2029
Sabtu, 24 Agustus 2024 1:31 Wib
Zulkifli Hasan akan ditetapkan kembali sebagai Ketum PAN di Kongres Ke-6
Jumat, 23 Agustus 2024 18:48 Wib
Pemerintah menyesuaikan jumlah ASN yang pindah ke IKN pada September-Oktober 2024
Jumat, 16 Agustus 2024 19:06 Wib
Zulhas menerima dukungan 38 DPW untuk kembali jadi Ketum PAN
Sabtu, 29 Juni 2024 13:28 Wib
PAN tak pernah menawari Jokowi untuk usung Kaesang
Jumat, 28 Juni 2024 15:32 Wib