Makassar (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulawesi Selatan Lies F Nurdin berjanji akan mengirim para perajin logam untuk belajar desain ke Bali.

Lies F Nurdin di Makassar, Rabu, mengakui persoalan desain masih harus ditingkatkan lagi untuk dapat bersaing dengan para perajin di daerah lain khususnya Bali.

"Selama ini sudah bagus, tapi kan harus ada model yang lain. Kemudian harus mengikuti juga selera milenial," jelasnya saat mengunjungi Kawasan Perajin Logam di Kelurahan Borong, Makassar.

Meski masih harus belajar lagi namun hasil karya perajin sudah memberikan daya tarik.

Istri Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah itu bahkan berjanji akan membawa tamu-tamu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, untuk berkunjung ke kawasan tersebut.

Menurut Lies, para perajin membutuhkan perhatian. Hasil-hasil kerajinan para perajin seharusnya dipajang di galeri. Lokasi perajin yang ada di lorong-lorong, tentu menyulitkan jika ada tamu asing yang ingin berkunjung.

"Kalau ada tamu asing, tidak mungkin kita datangi rumah perajinnya satu satu. Tapi alhamdulillah, katanya sudah dibangun galeri, hanya belum selesai," ujarnya.

Lies juga mendatangi pusat industri kerajinan enceng gondok yang ada di Jalan Serui, binaan Mimi Kudriati. Hasil kerajinan di tempat ini pun bermacam-macam. Mulai kursi, tas, hingga sendal.

"Saya sangat berharap, supaya UMKM kita diperhatikan. Karena itu, saya bersama Ibu Wali Kota datang, apa yang kita bisa support, supaya perajin kita bisa berkembang dengan baik," tuturnya.

Untuk pengembangan industri kerajinan ke depan, Dekranasda juga menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membina dan membantu dalam hal permodalan bagi sentra produksi.

Salah satunya perajin logam atau perak yang ada di Kelurahan Borong, yang jumlahnya mencapai 50 perajin.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024