Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengatakan penanaman bibit bakau atau mangrove merupakan salah satu upaya mitigasi bencana terhadap ancaman abrasi di sekitar pesisir pantai.
Hal itu dikatakan Bupati ASA saat bakti sosial tagana dengan gerakan menanam mangrove di sepanjang pesisir Pantai Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-17 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sinjai, Selasa (30/3).
Kegiatan yang bertema "Sinergi Bersama Multipihak, Sukseskan Tagana Menjaga Alam" ini selain Bupati ASA, juga diikuti beberapa organisasi pencinta alam dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Sinjai.
Menurut bupati, diusianya yang ke-17 tahun keberadaan Tagana berkontribusi besar dan penting dalam penanggulangan bencana, baik dalam pencegahan dan kesiapsiagaan di masa prabencana, penanganan dan perlindungan pada masa tanggap darurat.
"Saya menaruh harapan besar atas kiprah Tagana Sinjai yang berjuang untuk kemanusiaan, dimana tantangan penanggulangan bencana pada situasi pandemi ini juga semakin besar karena selain menghadapi kemungkinan bencana kita juga sedang berperang melawan COVID-19, sehingga perlu kolaborasi yang tangguh dalam menghadapi ancaman tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Tagana Kabupaten Sinjai Saktiawan menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan secara serentak hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, adapun pelaksanaan secara nasional dipusatkan di Pantai Pangandaran Jawa Barat.
"Penanaman mangrove ini upaya menjaga alam di daerah pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi. Pohon bakau ini memiliki akar kuat, mampu menahan kuatnya gelombang lautan yang menerpa pantai," katanya.
Dia menambahkan, sedikitnya sekitar 1.500 bibit pohon yang disiapkan oleh Tagana Sinjai yang berasal dari bantuan Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel.
Saktiawan berharap melalui bakti sosial ini, keberadaan Tagana Sinjai semakin tangguh dan maju serta berkomitmen menjalin sinergi dengan semua pihak dalam menjaga alam. (*/Inf)
Hal itu dikatakan Bupati ASA saat bakti sosial tagana dengan gerakan menanam mangrove di sepanjang pesisir Pantai Desa Bua, Kecamatan Tellulimpoe dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-17 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Sinjai, Selasa (30/3).
Kegiatan yang bertema "Sinergi Bersama Multipihak, Sukseskan Tagana Menjaga Alam" ini selain Bupati ASA, juga diikuti beberapa organisasi pencinta alam dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) di Sinjai.
Menurut bupati, diusianya yang ke-17 tahun keberadaan Tagana berkontribusi besar dan penting dalam penanggulangan bencana, baik dalam pencegahan dan kesiapsiagaan di masa prabencana, penanganan dan perlindungan pada masa tanggap darurat.
"Saya menaruh harapan besar atas kiprah Tagana Sinjai yang berjuang untuk kemanusiaan, dimana tantangan penanggulangan bencana pada situasi pandemi ini juga semakin besar karena selain menghadapi kemungkinan bencana kita juga sedang berperang melawan COVID-19, sehingga perlu kolaborasi yang tangguh dalam menghadapi ancaman tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Tagana Kabupaten Sinjai Saktiawan menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan secara serentak hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia, adapun pelaksanaan secara nasional dipusatkan di Pantai Pangandaran Jawa Barat.
"Penanaman mangrove ini upaya menjaga alam di daerah pesisir pantai untuk mencegah terjadinya abrasi. Pohon bakau ini memiliki akar kuat, mampu menahan kuatnya gelombang lautan yang menerpa pantai," katanya.
Dia menambahkan, sedikitnya sekitar 1.500 bibit pohon yang disiapkan oleh Tagana Sinjai yang berasal dari bantuan Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel.
Saktiawan berharap melalui bakti sosial ini, keberadaan Tagana Sinjai semakin tangguh dan maju serta berkomitmen menjalin sinergi dengan semua pihak dalam menjaga alam. (*/Inf)