Makassar (ANTARA) - Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengatakan  radio salah satu sumber penyampaian informasi serta penangkal maraknya kabar hoaks yang tidak mendidik dan juga dapat merusak moral bangsa.

"Ayo dengar radio sebagai bahan penyeimbang kesimpangsiuran informasi yang beredar di masyarakat. Melalui Radio satu suara dapat didengar jutaan telinga," ajak Bupati ASA pada peringatan  Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88, Jumat (1/4).

Dia menambahkan, peran radio dalam sejarah bangsa memiliki peranan penting dalam memperebutkan kemerdekaan.

"Media radio tak lekang oleh zaman. Kini dengan kolaborasi internet, radio sudah bisa didengar melalui ponsel pintar bahkan dapat diterima masyarakat di seluruh pelosok negeri," katanya.

Terkait peringatan Harsiarnas, seluruh insan radio di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan kompak menghentikan siaran sejenak selama 8 menit 8 detik sesuai edaran KPID Sulawesi Selatan.

Demikian halnya Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Bersatu Sinjai milik Pemerintah Kabupaten Sinjai tepat di hari penyiaran nasional juga menghentikan siaran sejenak selama 8 menit 8 detik, setelah itu kembali mengudara seperti sebelumnya.

Saat radio on air kembali, suara Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, pertama kali terdengar di puluhan radio yang ada di Sulsel.

Ketua KPID Sulsel Muhammad Hasrul Hasan mengatakan kegiatan ini selain peringatan Harsiarnas ke-88 juga untuk mengingatkan masyarakat akan arti pentingnya radio.

“Kami ingin menginformasikan bahwa saat ini radio itu penting. Media yang tak hanya menghibur dengan lagu lagunya, tapi juga mampu memberi informasi yang akurat dan dapat menangkal hoax," kata Hasrul. (*/Inf)

Pewarta : Darim
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024