Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Koperasi dan UKM (Dskopukm) Makassar menyiapkan pembaruan data untuk validasi calon penerima Bantuan Pemerintah untuk UKM (BUPM) 2021 bagi pelaku usaha kecil yang terdampak COVID-19.
Kepala Diskopukm Makassar Evi Apriaty di Makassar, Rabu mengatakan jumlah UMKM dari tahun ke tahun mengalami perubahan, termasuk dari segi pelaku ekonomi ini yang terdampak COVID-19 mengalami penambahan setiap tahun.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Diskopukm Makassar pada 2020 tercatat sebanyak 10.813 UMKM yang usahanya terpuruk akibat COVID-19, sehingga berhal mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) masing-masing Rp2,4 juta per UMKM.
Sementara pada 2019, Diskopukm Kota Makassar mencatat sebanyak 13.277 UMKM yang terdiri dari usaha rumah tangga sebanyak 5.311, usaha mikro sebanyak 4.647 dan usaha menengah sebanyak 3.319.
Berkaitan keberlanjutan BPUM itu, lanjut Evi, maka timnya di lapangan melakukan verifikasi dan mendaftarkan data UMKM tersebut secara berkala ke pemerintah pusat.
“Verifikasi data ini penting agar penerima bantuan BUMP sesuai target dan sasaran di lapangan,`` katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia berharap agar pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 segera mendaftarkan usahanya.
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM yang mengelola warung makanan siap saji di rumahnya, Nursanti di Kecamatan Tallo, Makassar mengatakan, tahun lalu menerima bantuan BPUM dan diakui sangat membantu dalam membangkitkan kembali usahanya yang sudah mati suri pada awal pandemi COVID-19.
Kepala Diskopukm Makassar Evi Apriaty di Makassar, Rabu mengatakan jumlah UMKM dari tahun ke tahun mengalami perubahan, termasuk dari segi pelaku ekonomi ini yang terdampak COVID-19 mengalami penambahan setiap tahun.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Diskopukm Makassar pada 2020 tercatat sebanyak 10.813 UMKM yang usahanya terpuruk akibat COVID-19, sehingga berhal mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) masing-masing Rp2,4 juta per UMKM.
Sementara pada 2019, Diskopukm Kota Makassar mencatat sebanyak 13.277 UMKM yang terdiri dari usaha rumah tangga sebanyak 5.311, usaha mikro sebanyak 4.647 dan usaha menengah sebanyak 3.319.
Berkaitan keberlanjutan BPUM itu, lanjut Evi, maka timnya di lapangan melakukan verifikasi dan mendaftarkan data UMKM tersebut secara berkala ke pemerintah pusat.
“Verifikasi data ini penting agar penerima bantuan BUMP sesuai target dan sasaran di lapangan,`` katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, dia berharap agar pelaku UMKM yang terdampak COVID-19 segera mendaftarkan usahanya.
Sementara itu, salah seorang pelaku UMKM yang mengelola warung makanan siap saji di rumahnya, Nursanti di Kecamatan Tallo, Makassar mengatakan, tahun lalu menerima bantuan BPUM dan diakui sangat membantu dalam membangkitkan kembali usahanya yang sudah mati suri pada awal pandemi COVID-19.