Makassar (ANTARA News) - Sumber Daya Manusia yang tersedia di Sulsel, dinilai oleh investor masih jauh dari kualifikasi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan mitra kerja industri.

CEO PT Bogatama Marinusa (Bomar) Tigor Cendarma di Makassar, Kamis, menjelaskan, salah satu kendala dari kemajuan pembangunan industri adalah ketersedian SDM yang sesuai dengan kebutuhan.

Industri Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)makanan laut siap saji beku ini mengharapkan adanya sinergi antara lembaga pendidikan dengan kebutuhan industri.

"Sehingga lulusan lembaga pendidikan bisa diserap semua," ujarnya saat menerima kunjungan wartawan yang difasilitasi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel terkait pelayanan investasi.

Industri, lanjutnya, juga membutuhkan banyak wirausaha di bidang jasa konsultasi dibutuhkan namun sulit ditemui.

"Seperti konsultan pemasaran, keuangan, legal, manajemen hingga teknologi informasi. Ini yang belum, jadi tidak seimbang larinya. Kalau ditunggu, industri tidak jalan," jelasnya yang mengusulkan agar lembaga pendidikan menyesuaikan diri dengan pasar yang ada.

Ia mencontohkan, sektor pariwisata yang semakin berkembang karena banyak sekolah pariwisata.

Sulitnya memperoleh SDM yang dibutuhkan juga diungkapkan oleh Asisten Vice Presiden PT Charoen Pokphand Indonesia Emir Shandy.

"Angka pengangguran tinggi tapi nyatanya sulit mencari tenaga kerja sesuai kualiifkasi. Hingga kami harus menurunkan kualifikasi dan menggelar pelatihan tambahan," ujarnya.

Industri yang bergerak di produksi pakan ternak dan makanan olahan ini menilai lulusan dari lembaga pendidikan di Sulsel tidak sesuai dengan kebutuhan industri. "Itu yang kami amati. relatif tidak memiliki bekal keselamatan kerja," tambahnya.

Pihaknya kemudian mencoba mengatasinya dengan membangun komunikasi dengan lembaga pendidikan untuk memberi masukan-masukan.(T.KR-RY/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024