Jakarta (ANTARA) - Tantangan selalu ada dan dihadapi para pekerja di manapun mereka berada dengan skala tantangan yang berbeda-beda. Beragam tantangan itu kerap dipengaruhi oleh faktor lokasi mereka bekerja.
Para pekerja di kota misalnya, belum tentu menghadapi masalah dan tantangan seperti karyawan di daerah pelosok atau desa, begitu pula sebaliknya.
Berat atau ringannya rintangan dan tantangan harus dihadapi para pekerja dengan profesional dan sebaik mungkin. Tak jarang, faktor semangat memegang peran penting bagi berhasil atau tidaknya seseorang melewati ujian tersebut.
Pada peringatan Hari Kartini kali ini, tentu banyak sekali kisah perjuangan wanita sebagai sosok inspiratif yang bisa menjadi pelita dalam menghadapi tantangan yang berat dan masa depan yang tampak gelap gulita.
Di era modern, wanita sudah tidak lagi menjadi sosok pendamping pria dalam kehidupan rumah tangga, karena mereka terbukti bisa melakukan berbagai tugas dalam situasi yang sulit.
Bahkan banyak sekali pekerjaan yang dulunya hanya dilakukan pria, saat ini juga sudah banyak diemban oleh wanita seperti pilot, pengemudi taksi, bahkan Menteri atau Presiden di tingkat pemerintahan tertinggi.
Salah satu wanita berkarakter tangguh yang bisa menjadi inspirasi adalah tenaga marketing mikro wanita yakni Mantri di salah satu bank BUMN terbesar Bank Rakyat Indonesia (BRI) bernama Usra (29).
Mantri merupakan singkatan dari Marketing dan Analisis Mikro para pekerja BRI yang bertugas mengurusi bagian kredit dan juga simpanan. Pekerjaan ini kadang membutuhkan upaya "jemput bola" kepada nasabah.
Usra adalah Mantri BRI yang selama 1,6 tahun terakhir bertugas di Mamuju, Sulawesi Barat. Selama bertugas sebagai Mantri di Mamuju, banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan ini.
Berbagai gangguan yang Usra temui mulai dari terbatasnya infrastruktur jalan yang terjal dan curam hingga bencana alam yang kerap melanda.
Saat awal-awal menjalani tugas sebagai Mantri BRI, Usra kerap kesulitan menempuh medan sulit untuk menjangkau rumah-rumah penduduk dan calon nasabah di Mamuju dan sekitarnya.
Kesulitan ini bertambah karena Usra sebetulnya buta arah dan alamat, sehingga harus mengandalkan keberanian untuk menempuh jalan dan daerah yang asing baginya.
"Waktu pertama kali saya jadi mantri, saya survei ke rumah nasabah dan ke kebunnya jalurnya itu melalui sungai dan gunung. Sebagai perempuan awalnya terlihat berat, tapi lama-kelamaan jadi tahu juga bagaimana keluarga nasabah," ujar Usra.
Perjalanan terjal tidak mematahkan semangat Usra untuk berkunjung ke rumah nasabah BRI. (ANTARA/HO-Humas BRI)
Inspirasi
Semangat tinggi Usra dalam bekerja juga terlihat kala bencana gempa melanda Mamuju pada pertengahan Januari 2021. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 itu ikut dirasakan di sebagian besar barat Sulawesi hingga pantai timur Kalimatan.
Saat itu, Usra tetap semangat bekerja di hari ketiga usai bencana itu terjadi, meski gempa turut membawa dampak negatif baginya dan keluarga.
Bermodal semangat dan antusiasme tinggi, Usra bergerak memantau kondisi nasabah yang menjadi tanggung jawabnya di Mamuju. Ia melakukan seluruh pekerjaan tersebut dari tenda darurat.
Selain itu, Usra juga bergerak mengunjungi langsung ke rumah nasabah-nasabah yang turut menjadi korban gempa. Dari kunjungannya tersebut, ada kisah sedih namun menginspirasi yang didapat Usra.
Ia mengungkapkan, ada seorang nasabah tinggal di tenda darurat karena rumahnya sudah hancur dan salah satu anaknya meninggal dunia. Meski musibah yang dirasakan berat, nasabah itu terlihat tetap semangat menjalani hidup.
"Pada saat itu, dalam hati saya berkata bahwa ‘saya harus lebih kuat dari nasabah ini.’ Saya terus bersyukur karena keluarga saya masih sehat. Setelah itu saya tetap menjalankan kewajiban sebagai Mantri BRI," ujarnya.
Ia juga mendapatkan kemudahan saat bekerja sebagai Mantri karena adanya aplikasi BRISPOT yang merupakan platform pengajuan kredit secara cepat dan transparan, mulai dari registrasi hingga pencairan dana.
"Alhamdulillah, karena BRI ada aplikasi BRISPOT, maka data-data nasabah tersimpan dengan aman secara online dan bisa digunakan untuk memproses restrukturisasi bagi mereka yang terdampak gempa," katanya.
Keberanian dan semangat Usra berbuah hasil. Berkat kegigihannya, ibu dari satu anak itu bisa banyak mengenal dan melayani nasabah di kawasan kerjanya.
Secara langsung, ia berhasil hadir dan membantu masyarakat, terutama pelaku UMKM, yang sebelumnya minim berhubungan dan menggunakan produk keuangan dari lembaga formal.
Tidak hanya membuka akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tak terjamah, Usra juga telah berperan penting meningkatkan taraf hidup sejumlah nasabah BRI di Mamuju.
Meski belum lama menjadi Mantri, Usra telah berhasil menaik-kelaskan sejumlah nasabah dari yang awalnya hanya bisa mendapat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi kredit komersil dengan plafon yang lebih besar lagi.
"Alhamdulilah juga ada nasabah yang naik kelas. Tahun lalu saya waktu pegang KUR ada nasabah yang sukses pinjamannya, naik kelas dari KUR menjadi nasabah komersil," kata Usra.
Perjuangan Kartini modern seperti Usra ini layak mendapatkan apresiasi karena keberanian dirinya dalam menembus batas dapat membangkitkan kembali perekonomian yang sempat lesu karena terdampak pandemi COVID-19.
Para pekerja di kota misalnya, belum tentu menghadapi masalah dan tantangan seperti karyawan di daerah pelosok atau desa, begitu pula sebaliknya.
Berat atau ringannya rintangan dan tantangan harus dihadapi para pekerja dengan profesional dan sebaik mungkin. Tak jarang, faktor semangat memegang peran penting bagi berhasil atau tidaknya seseorang melewati ujian tersebut.
Pada peringatan Hari Kartini kali ini, tentu banyak sekali kisah perjuangan wanita sebagai sosok inspiratif yang bisa menjadi pelita dalam menghadapi tantangan yang berat dan masa depan yang tampak gelap gulita.
Di era modern, wanita sudah tidak lagi menjadi sosok pendamping pria dalam kehidupan rumah tangga, karena mereka terbukti bisa melakukan berbagai tugas dalam situasi yang sulit.
Bahkan banyak sekali pekerjaan yang dulunya hanya dilakukan pria, saat ini juga sudah banyak diemban oleh wanita seperti pilot, pengemudi taksi, bahkan Menteri atau Presiden di tingkat pemerintahan tertinggi.
Salah satu wanita berkarakter tangguh yang bisa menjadi inspirasi adalah tenaga marketing mikro wanita yakni Mantri di salah satu bank BUMN terbesar Bank Rakyat Indonesia (BRI) bernama Usra (29).
Mantri merupakan singkatan dari Marketing dan Analisis Mikro para pekerja BRI yang bertugas mengurusi bagian kredit dan juga simpanan. Pekerjaan ini kadang membutuhkan upaya "jemput bola" kepada nasabah.
Usra adalah Mantri BRI yang selama 1,6 tahun terakhir bertugas di Mamuju, Sulawesi Barat. Selama bertugas sebagai Mantri di Mamuju, banyak tantangan yang harus dihadapi perempuan ini.
Berbagai gangguan yang Usra temui mulai dari terbatasnya infrastruktur jalan yang terjal dan curam hingga bencana alam yang kerap melanda.
Saat awal-awal menjalani tugas sebagai Mantri BRI, Usra kerap kesulitan menempuh medan sulit untuk menjangkau rumah-rumah penduduk dan calon nasabah di Mamuju dan sekitarnya.
Kesulitan ini bertambah karena Usra sebetulnya buta arah dan alamat, sehingga harus mengandalkan keberanian untuk menempuh jalan dan daerah yang asing baginya.
"Waktu pertama kali saya jadi mantri, saya survei ke rumah nasabah dan ke kebunnya jalurnya itu melalui sungai dan gunung. Sebagai perempuan awalnya terlihat berat, tapi lama-kelamaan jadi tahu juga bagaimana keluarga nasabah," ujar Usra.
Inspirasi
Semangat tinggi Usra dalam bekerja juga terlihat kala bencana gempa melanda Mamuju pada pertengahan Januari 2021. Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 itu ikut dirasakan di sebagian besar barat Sulawesi hingga pantai timur Kalimatan.
Saat itu, Usra tetap semangat bekerja di hari ketiga usai bencana itu terjadi, meski gempa turut membawa dampak negatif baginya dan keluarga.
Bermodal semangat dan antusiasme tinggi, Usra bergerak memantau kondisi nasabah yang menjadi tanggung jawabnya di Mamuju. Ia melakukan seluruh pekerjaan tersebut dari tenda darurat.
Selain itu, Usra juga bergerak mengunjungi langsung ke rumah nasabah-nasabah yang turut menjadi korban gempa. Dari kunjungannya tersebut, ada kisah sedih namun menginspirasi yang didapat Usra.
Ia mengungkapkan, ada seorang nasabah tinggal di tenda darurat karena rumahnya sudah hancur dan salah satu anaknya meninggal dunia. Meski musibah yang dirasakan berat, nasabah itu terlihat tetap semangat menjalani hidup.
"Pada saat itu, dalam hati saya berkata bahwa ‘saya harus lebih kuat dari nasabah ini.’ Saya terus bersyukur karena keluarga saya masih sehat. Setelah itu saya tetap menjalankan kewajiban sebagai Mantri BRI," ujarnya.
Ia juga mendapatkan kemudahan saat bekerja sebagai Mantri karena adanya aplikasi BRISPOT yang merupakan platform pengajuan kredit secara cepat dan transparan, mulai dari registrasi hingga pencairan dana.
"Alhamdulillah, karena BRI ada aplikasi BRISPOT, maka data-data nasabah tersimpan dengan aman secara online dan bisa digunakan untuk memproses restrukturisasi bagi mereka yang terdampak gempa," katanya.
Keberanian dan semangat Usra berbuah hasil. Berkat kegigihannya, ibu dari satu anak itu bisa banyak mengenal dan melayani nasabah di kawasan kerjanya.
Secara langsung, ia berhasil hadir dan membantu masyarakat, terutama pelaku UMKM, yang sebelumnya minim berhubungan dan menggunakan produk keuangan dari lembaga formal.
Tidak hanya membuka akses layanan keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tak terjamah, Usra juga telah berperan penting meningkatkan taraf hidup sejumlah nasabah BRI di Mamuju.
Meski belum lama menjadi Mantri, Usra telah berhasil menaik-kelaskan sejumlah nasabah dari yang awalnya hanya bisa mendapat pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi kredit komersil dengan plafon yang lebih besar lagi.
"Alhamdulilah juga ada nasabah yang naik kelas. Tahun lalu saya waktu pegang KUR ada nasabah yang sukses pinjamannya, naik kelas dari KUR menjadi nasabah komersil," kata Usra.
Perjuangan Kartini modern seperti Usra ini layak mendapatkan apresiasi karena keberanian dirinya dalam menembus batas dapat membangkitkan kembali perekonomian yang sempat lesu karena terdampak pandemi COVID-19.