Makassar (ANTARA) - Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap dua daerah, yakni Kabupaten Gowa dan Tana Toraja, karena rawan terjadi kebakaran hutan, terutama saat musim kemarau.

Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan Andi Parenrengi di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya memberikan perhatian serius khususnya kepada dua daerah itu, terkait dengan pencegahan kebakaran hutan. 

"Yang sering (terjadi kebakaran, red.) itu Tator (Tana Toraja) dan Gowa. Jadi kami bersama KLHK dan pihak terkait turun memantau terus," ujarnya.

Ia menjelaskan kedua daerah itu memiliki potensi besar kebakaran hutan karena daerah kering ditambah cuaca panas saat musim kemarau.

Selain itu, kebanyakan ada juga kebakaran hutan yang disebabkan ketidaksengajaan, seperti di Gowa, di puncak gunung sering dikunjungi dan ada kegiatan warga. Ada di antara mereka membuang puntung rokok yang bisa fatal mengakibatkan kebakaran hutan. Hal itu harus diantisipasi.

"Alhamdulillah pada 2020, tidak terjadi kebakaran hutan. Tapi kita terus lakukan antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan bersama," katanya.

Dishut Sulsel, sesuai instruksi Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan penghijauan hutan, seperti di sekitar Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024