Makassar (ANTARA News) - Hasil penelitian riset dan teknologi bersama antara Kementerian Riset dan Teknologi Malaysia dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) menghasilkan dua produk yaitu cuka aren dan minuman teh kesehatan.

Rektor Unhas Idrus Paturusi di Makassar, Kamis menjelaskan, cuka aren merupakan produk olahan berbahan dasar dari minuman tradisional tuak yang biasa di konsumsi masyarakat di Kabupaten Jeneponto.

"Cuka aren ini lebih alami dibandingkan cuka yang telah beredar di pasaran. Saya yakin akan lebih disenangi masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, harga satu liter tuak Rp1000 setelah diolah menjadi cuka harganya menjadi Rp7500 per liter. "Tentu ini menjadikan nilai tambah dan masyarakat akan lebih memilih menjualnya ketimbang hanya meminumnya," katanya.

Kemudian produk yang kedua adalah minuman teh dan kapsul kesehatan dari daun Paliasa. Daun ini adalah obat tradisional yang biasa digunakan masyarakat Sulsel sebagai obat penyakit kuning.

"Daun ini dibuat dalam bentuk teh dengan berbagai rasa seperti blueberry, susu, susu kambing dan lain-lain. Minuman ini baik untuk pencegahan penyakit liver utama untuk kesehatan hati," jelasnya yang menambahkan kedua produk ini akan dipasarkan di pasaran dunia.

Setelah kedua produk ini, Unhas bersama Kementerian Riset dan Teknologi Malaysia akan melakukan riset pada cokelat dan rumput laut.

"Cokelat baik untuk penyakit jantung dan vaskuler, apalagi pemerintah akan membatasi ekspor kakao dalam bentuk biji mentah tentu ini juga akan memberi nilai tambah. Sementara rumput laut bisa diolah menjadi kosmetik dan banyak lagi," katanya.

Menteri Riset dan Teknologi Malaysia YB Datuk Seri Dr. Maximus Johnity Ongkili dalam sambutan pada malam ramah tamah bersama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kedua produk yang telah dihasilkan bersama tersebut dikerjakan dalam waktu 14 bulan.

"Selanjutnya, kita akan melakukan penelitian bersama untuk rumput laut dan cokelat termasuk pada upaya peningkatkan pendapatan petaninya," ujarnya.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, meyakini kerja sama yang dilakukan di bidang riset dan teknologi ini akan membawa manfaat besar bagi kedua bangsa.

"Selain budaya yang kuat, riset dan teknolgi adalah salah satu modal utama dalam membesarkan sebuah negara.Kedua negara kita saling membutuhkan, saya akan siapkan anggarannya, teknologinya dari Malaysia, kita buat pabriknya," katanya. (T.KR-RY/M019)


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024