Makassar (ANTARA) - Plt Gubernur Sulsel H Sudirman Sulaiman mengatakan, sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi Sulsel meskipun sempat terkoreksi pada masa pandemi COVID-19.

"Meskipun di tengah pandemi COVID-19, namun sektor pertanian masih jadi unggulan Sulsel," kata Sudirman di Makassar, Jumat, menanggapi kondisi pertanian Sulsel.

Dia menyebutkan, Sulsel sebagai salah satu penyangga pangan nasional tetap berkonstribusi untuk menyuplai daerah lain yang kekurangan bahan pangan, khususnya beras.

"Hal ini mengingat, karena Sulsel selalu surplus beras sekitar 2,5 juta ton per tahun," katanya.

Karena itu, lanjut dia, sektor pertanian masih menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel dan bahkan juga dilakukan ekspor ke sejumlah negara tujuan seperti Jepang, China dan Singapura.

Khusus tanaman padi, lanjut dia, menghasilkan surplus beras sekitar 2,5 juta ton. Dari jumlah tersebut sebagian untuk kebutuhan logistik korban bencana alam maupun operasi pasar Perum Bulog.

Hal itu diakui Ketua Kelompok Tani Toddopuli, Kabupaten Maros, Abd Wahid. Dia mengatakan, sebagian besar petani Maros sudah dipanen dan kini dalam tahap masa tanam kedua pada 2021.

Pada masa panen sebelumnya, lanjut dia, hasilnya sangat memuaskan petani, karena dapat menikmati harga pasar sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), apalagi pemerintah juga mampu menjaga harga di lapangan pada masa pandemi COVID-19. Ilustrasi pengolahan lahan pertanian di Sulsel yang hasilnya tetap menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Sulsel dengan surplus rata-rata 2,5 juta ton per tahun. ANTARA Foto/ Suriani Mappong



Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024