Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa asal Universitas Negeri Makassar kelas kemitraan Sulawesi Selatan dan Barat, di Mamuju, menggelar aksi tanam 100 pohon guna mengatasi ancaman pemanasan global.

Koordinator mahasiswa KKN PPL UNM kelas kemitraan Sulselbar, Farman, di Mamuju, Selasa, mengatakan, aksi tanam pohon tersebut sebagai wujud partisipasi mahasiswa dalam rangka mengatasi ancaman pemanasan global.

Menurutnya, kegiatan tanam pohon dilakukan di beberapa tempat seperti sejumlah sekolah-sekolah, lingkungan masyarakat maupun tempat fasilitas umum.

"Kita harus bisa memulai untuk memberikan contoh kepada masyarakat agar tetap mampu mencintai lingkungan yang hijau. Kita yakin, apa yang kita lakukan akan memberi manfaat untuk generasi kita dimasa datang," ungkapnya.

Dikatakannya, dampak dari aktivitas manusia yang tak terkendali sehingga menyumbang emisi gas rumah kaca atau green house gassis.

"Dampak dari pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim, sehingga kita rasakan bersama yakni terganggunya ekosistem, terjadinya cuaca yang ekstrim, terganggunya tata air dan sungai serta terjadinya ancaman banjir, tanah longsor dan terganggunya ketahanan pangan nasional," bebernya.
Ia mengatakan, penanaman pohon yang dilakukan oleh mahasiswa ini juga salah satu bentuk apresiasi mendukung program pemerintah pusat penanam satu milyar pohon guna mengurangi emisi gas.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pembanahan tapal batas lingkungan hingga batas kecamatan dan bahkan juga membuat papan nama masing-masing kepala lingkungan.

"Ini semua kami lakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapat pelayanan yang baik dari pemerintah termasuk pelayanan dari kepala lingkungan itu sendiri,"jelasnya.

Dia menambahkan, untuk program aksi pertama ini masih terfokus pada kegiatan di wilayah Kelurahan Karema, Binanga,Rimuku dan Mamunyu.

"Untuk saat ini kami masih fokus pada empat keluharan di wilayah Kecamatan Mamuju dan akan menyusul beberapa wilayah kecamatan lainnya," ujarnya. (T.KR-ACO/M027)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024