Makassar (ANTARA) -
Sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan seperti Kabupaten Gowa dan Kepulauan Selayar melakukan penanaman pohon memperingati Hari Bumi 2024, Senin.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan penanaman pohon di Bumi Perkemahan Suburu Desa Bontosunggu, sementara Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan penanaman 8.000 pohon di tiga titik yakni di Danau Mawang, DAS Jeneberang, dan di lahan kritis di Kecamatan Tombolo Pao.
Di Selayar, penanaman pohon diinisiasi Dinas Lingkungan Hidup melibatkan sejumlah unsur organisasi perangkat daerah (OPD), TNI dan unsur dari Pramuka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Selayar Muh Taufik Kadir menyebutkan bahwa khusus di Bumi Perkemahan Suburu ditanam dua jenis tanaman yaitu tabebuya dan pucuk merah. Total bibit yang ditanam sebanyak 100 pohon dengan rincian 50 pohon Tabebuya dan 50 pohon pucuk merah.
"Beberapa OPD seperti dari Cabang Dinas Pendidikan meminta agar bibit yang akan mereka tanam di lingkungan mereka masing-masing," kata dia.
Nur Taufik berharap dengan adanya aksi penanaman pohon pada peringatan Hari Bumi ini ke depan dapat mengurangi cuaca panas khususnya di Kabupaten Kepulauan Selayar. "Selain memberikan keindahan, kita berharap ke depan pohon-pohon yang kita tanam dapat memberikan kesejukan," harapnya.
Pada momentum peringatan Hari Bumi 2024, Muh Taufik mengimbau agar masyarakat sadar akan pentingnya pepohonan yang ada di lingkungan sekitar. Olehnya itu, untuk keberlanjutan dari penanaman pohon tersebut, dia mengaku akan melakukan pemantauan secara berkala sehingga pohon yang ditanam itu bisa terawat dan terpelihara.
Kapten Inf Zainuddin selaku Danramil 1415-01 Bontosikuyu yang juga turut memimpin personelnya menyampaikan sejumlah harapan dalam peringatan Hari Bumi 2024.
Pihaknya akan terus berupaya agar masyarakat tergugah hatinya akan pentingnya penanaman pohon.
"Kami akan terus mengedukasi masyarakat agar lebih paham keinginan dari pemerintah untuk menghijaukan bumi Kabupaten Kepulauan Selayar berjuluk Tanadoang ini," ujar Kapten Inf. Zainuddin.
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan penanaman pohon ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi daerah dalam memperingati Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April.
Giat ini menjadi wujud kontribusi pemerintah daerah dalam memulihkan iklim yang mengalami perubahan cukup drastis sehingga bisa kembali pulih meskipun tidak terlihat dalam jangka pendek, namun akan dituai dalam 10 atau 15 tahun ke depan.
Tak hanya dalam momentum Hari Bumi, Pemkab Gowa secara rutin melakukan penanaman pohon setiap tiga bulan sekali di daerah lahan kritis khususnya di dataran tinggi seperti Tombolopao dan Tinggimoncong.
"Sebenarnya Pemerintah Kabupaten Gowa adalah daerah yang konsisten melakukan penanaman pohon tiga bulan sekali, karena kita yakin apa yang ditanam hari ini akan dituai di masa yang akan datang dan pohon-pohon ini akan menghasilkan oksigen, di mana oksigen itulah yang kita hirup sampai dengan hari ini," jelasnya.
Olehnya ia berharap pohon yang ditanam hari ini harus mampu dijaga dan dipertanggungjawabkan oleh seluruh pihak dengan memastikan pohon tersebut mampu tumbuh dalam waktu tiga bulan ke depan.
"Tidak boleh ada kata terlambat menanam pohon, yang penting kita konsisten untuk melakukan penanaman, dan yang terpenting menjaga dan memastikan bahwa pohon-pohon yang kita tanam hari ini bersama seluruh jajaran betul-betul tumbuh," harap Adnan.