Mamuju (ANTARA News) - Jajaran Sub-Divre Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat memberikan jaminan stok beras yang tersimpan di gudang aman untuk kebutuhan masyarakat hingga empat bulan ke depan.

"Hingga saat ini stok beras yang tersimpan di gudang sudah memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Mamuju maupun di Kabupaten Mamuju Utara. Bahkan, saat ini rata-rata beras yang diserap dari petani mencapai 60 ton per hari dan beras yang sudah terealisasi sekitar 32 persen," kata Kepala Sub-Divre Bulog Mamuju, Sabaruddin Amrullah di Mamuju, Jumat.

Menurutnya, masyarakat tak perlu khawatir akan terjadi kekurangan beras karena persiapan Bulog pun sudah memenuhi kebutuhan masyarakat dengan jumlah beras yang tersimpan sebanyak 1.621 ton dari 5 juta kilogram yang ditargetkan. Apalagi, musim panen petani di daerah ini terbilang lancar walaupun sebahagian petani di daerah ini ada yang gagal panen.

"Pasokan beras di tingkat petani saat ini melebihi kebutuhan Bulog meski ada daerah yang mengalami gagal panen. Gagal panen di beberapa daerah di Mamuju tidak signifikan sehingga tak akan mempengaruhi stok beras dan malah hasil panen petani secara umum kelihatannya akan melampaui dari kebutuhan Bulog,"tuturnya.

Ia mengatakan, jika melihat hasil panen petani di Mamuju maka Bulog yakin tidak akan mencari beras di luar daerah Mamuju.

"Musim panen padi di Mamuju mencapai tiga kali dalam setahun. Ini juga karena dukungan irigasi yang dibangun pemerintah sehingga masa tanam padi di Mamuju berjalan lancar khususnya di daerah Kecamatan Kalukku, Papalang, Tommo, Tappalang dan beberapa kecamatan lain yang menjadi sentra penghasil beras di daerah ini,"ungkapnya.

Sabaruddin mengemukakan, pihak Bulog saat ini gencar membeli gabah kring giling dari petani melalui mitra kerja, sehingga para petani bisa terjamin untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Mitra Bulog saat ini pun kami tambah menjadi delapan. Sebelumnya, kita hanya memiliki tiga mitra yang melakukan pembelian langsung ke petani,"ungkapnya.

Dia mengatakan, saat ini pihak Bulog tidak melakukan pengiriman beras ke daerah lain melainkan hanya melakukan pengadaan beras untuk menjamin stok beras.

Dia mengemukakan, pembelian beras dari mitra mengalami kenaikan sejak 3 Mey dari harga Rp3.345 per kilogram kini menjadi Rp3.475 kilogram.

Ia mengemukakan, utuk kebutuhan beras miskin (raskin) dari medio Januari hingga Mey telah tersalurkan hingga 90 persen atau setara 2.127 ton dari total pagu 2.363 ton.

"Penyaluran raskin di Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara ini akan bisa terserap hingga 100 persen hingga akhir Mey 2011. Bahkan, target realisasi 100 persen penyaluran raskin ini akan bisa terpenuhi 100 persen hingga akhir tahun,"ungkap Sabaruddin.

Sabaruddin menambahkan, pagu Raskin untuk dua kabupaten ini mencapai 472.680 kilogram yang disalurkan setiap bulan dengan jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebanyak 31.512 kepala keluarga.

Untuk kabupaten Mamuju kata dia, pagu raskin setiap bulannya mencapai 381.840 kilogram dengan jumlah RTS sebesar 25.456 KK yang tersebar pada 15 kecamatan termasuk kecamatan pemekaran baru Kepulauan Balak-Balakang.

Sedangkan kebutuhan Raskin untuk Kabupaten Mamuju Utara, kata dia, dialokasikan setiap bulan sebanyak 90.840 kilogram dari 6.056 RTS yang tersebar pada 12 kecamatan.

"Raskin yang disalurkan kepada RTS untuk setiap bulannya sebanyak 15 kilogram dengan harga Rp1.600 per kilogram. Jadi, jika ada yang keluar dari ketentuan itu bukan urusan Bulog namun ini menjadi tanggungjawab bagi penyalur yang ada di kecamatan," katanya.(T.KR-ACO/Z002) 

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024