Mamuju (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar Abdul Rahim meminta kepada pemerintah provinsi agar masalah rumah sakit  di wilayahnya dapat segera diselesaikan karena akan mengganggu pelayanan pasien.

"Kami wakil rakyat prihatin atas insiden pembongkaran paving block dan pasir di halaman rumah sakit Sulbar yang juga digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan darurat setelah terjadinya gempa pada 15 Januari 2021," kata Abdul Rahim di Mamuju, Kamis.

Ia  menyayangkan sikap organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta tim anggaran Pemprov Sulbar yang terkesan membiarkan peristiwa tersebut.

Menurut Abdul Rahim, seharusnya pemprov ikut bertanggungjawab dalam memberikan dukungan terhadap perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Sulbar, bukan membiarkan masalah terjadi.

Oleh karena itu Abdul Rahim, meminta insiden pembongkaran "paving block" dan pasir yang dilakukan oleh pemilik material yang mengaku belum dibayar lunas oleh pihak kontraktor harus segera diselesaikan.

"Gubernur harus memberikan perhatian terhadap kondisi yang terjadi di rumah sakit Sulbar, beri peringatan dan selesaikan masalah terjadi dan harus menjadi perhatian khusus, karena saudara kita, keluarga kita dan nyawa orang, serta keselamatan jiwa orang akan terhambat ditolong karena ada masalah di rumah sakit," ujarnya.

Sebelumnya paving block rumah sakit Regional Provinsi Sulbar di bongkar akibat tidak dilunasi kontraktor yang memesannya.

"Sudah beberapa kali kami menagih pembayaran paving block kami ini, kepada kontraktor yang mengerjakan rumah sakit Regional Sulbar, namun tidak kunjung dibayarkan," kata Syamsuddin pemilik material paving blok.

Ia mengatakan, kontraktor yang mengerjakan halaman rumah sakit Regional Sulbar hanya berjanji akan melunasi pesanan paving block sebesar Rp100 juta, namun tidak pernah direalisasikan, sehingga selaku pemasok mengalami kerugian karena uang itu dibutuhkan untuk modal usaha.

Warga mengaku prihatin dengan pembongkaran "paving block" rumah sakit karena kondisi tersebut membuat halaman rumah sakit kebanjiran ketika hujan.

"Pasien dan pelayanan akan terganggu karena banjir akan menggenangi halaman rumah sakit ketika tidak ada lagi paving block masalah ini harus diantisipasi pemerintah," kata Pardin warga setempat.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024