Toraja Utara (ANTARA) - Tingkat inklusi keuangan Sulawesi Selatan kini mencapai 83 persen atau melampaui rata-rata angka inklusi keuangan secara nasional yang masih berada pada 76 persen.

"Saya berharap ke depan angka inklusi keuangan lebih merata lagi, bukan hanya dinikmati masyarakat perkotaan tetapi juga seluruh pelosok dan pesisir Sulsel," kata Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara, di Toraja Utara, Selasa.

Pada kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2021 yang dirangkaikan dengan Toraja Highland Festival, Tirta mengatakan, target angka inklusi keuangan secara nasional yakni 90 persen.
 
Hingga bulan Agustus - September 2021 itu sudah disalurkan bantuan kredit untuk sektor pariwisata dan kreditnya sudah bertumbuh 0,6 persen. Karena itu, dia optimistis kondisi itu akan terus membaik hingga akhir tahun 2021.

"Itu artinya sudah ada indikasi sektor pariwisata itu sudah mulai bangkit kembali bersama dengan UMKM pendukungnya," katanya.

Sikap optimistis bisa membaik itu hingga akhir tahun, karena pandemi terus menurun dari level 3 ke dua dan seterusnya. Bahkan sudah ada daerah yang zero kasus kematian.

Hal itu dibenarkan salah seorang pelaku UMKM yang berada di kawasan pameran di Lapangan Merdeka, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.

Sektor pariwisata kini sudah mulai bangkit kembali secara perlahan-lahan pada masa adaptasi normal baru.

Terbukti pengunjung di Toraja utara baik untuk liburan, seminar, jalan-jalan dan urusan kantor terus bertambah, sehingga produk UMKM yang dijajakan di kawasan objek wisata maupun di pasar tradisional atau pun toko banyak pembelinya. Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara disela pembukaan Bulan Inklusi Keuangan 2021 yang dirangkaikan dengan Toraja Highland Festival pada 4 - 10 Oktber 2021. ANTARA/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024