Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng pemerintah pusat dan daerah tetangga untuk bersama-sama melakukan penanganan banjir mengingat wilayah Ibu Kota menjadi hilir dari 13 sungai.

"Pemprov DKI juga telah membagi tugas kepada seluruh instansi terkait, tidak hanya pemprov tapi juga jajaran vertikal dan horizontal," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Menurut dia, upaya bersama itu dilakukan dengan mengajak masyarakat ikut melakukan pencegahan banjir. Misalnya, tidak membuang sampah di sungai.

"Kami siapkan logistik, tempat pengungsian juga perlengkapan senter, kami siapkan tangga, sistem 'early warning' dan juga sistem pengendalian banjir," katanya.

Sementara itu, bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sedang melakukan konstruksi pengendalian banjir salah satunya sodetan di Kali Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT).

Saat ini, proses pembangunan belum rampung dan masih terus dikebut kontraktor.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelumnya melalui keterangan pers menyebutkan pada 2021 melanjutkan proyek sodetan Ciliwung sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer.

Kementerian PUPR juga sedang membangun waduk di Ciawi dan Sukamahi, Jawa Barat, yang diharapkan rampung akhir 2021 sehingga dapat menekan limpahan air saat musim hujan di Ibu Kota.

Pembangunan waduk di daerah penyangga Jakarta sangat dibutuhkan mengingat DKI berada di dataran rendah.

Bendungan Ciawi ditargetkan memiliki kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,68 juta meter kubik.

Pewarta : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024