Makassar (ANTARA) - Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman bersyukur dengan adanya kolaborasi berbagai pihak sehingga angka stunting di daerah itu turun menjadi 9,08 persen per Agustus 2021.

Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Sabtu, menyampaikan keberhasilan ini atas sinergi bersama hingga di tingkat pemerintah desa/kelurahan.

"Alhamdulillah, angka stunting di Sulsel turun signifikan hingga 9.08 persen (data ePPGBM/ Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat). Ini melampaui target nasional 14 persen untuk tahun 2024," ujarnya.

Kabar baik itu pun menjadi salah satu pencapaian baik di momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) 12 November 2021.

"Semoga penurunan stunting ini menjadi pemacu semangat kita bersama untuk terus bekerja dalam terus menekan angka stunting di Sulawesi Selatan," jelasnya.

Andi Sudirman mengakui bahwa dengan menekan angka stunting merupakan sebuah investasi untuk masa depan yang lebih baik.

"Dengan menekan angka stunting, sama halnya kita menyelamatkan generasi bangsa. Ini adalah investasi SDM, bahkan di atas investasi infrastruktur. Dengan investasi SDM ini, maka ke depan mereka bisa membangun atau menjadi pemimpin yang lebih baik untuk daerah kita," katanya.

Pemprov Sulsel, kata dia, terus mendorong program dalam mengentaskan angka stunting dan gizi buruk. Salah satunya, menetapkan lokus-lokus untuk menekan angka stunting dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan.

Dalam menekan stunting, lanjutnya, turut serta dibantu oleh ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan hingga PKK tingkat kabupaten, serta PKK tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan.

"Kita harap tidak ada lagi bayi lahir dalam keadaan stunting. Olehnya itu, pentingnya pendampingan kepada keluarga 1.000 hari pertama kehidupan dan memberikan paket intervensi gizi pada anak dan ibu hamil," tuturnya.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024