Polman, Sulbar (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Polewali Mandar, Sulbar, kucurkan anggaran sebesar Rp1,25 miliar untuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang hanya difokuskan kepada satu sekolah.
Kepala Disdikpora Polman, Arifuddin Toppo di Polman, Rabu, mengatakan anggaran tersebut berasal dari APBN dan merupakan dana dekonsentrasi yang khusus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan agar mampu menunjang proses belajar mengajar.
Dia mengatakan, seharusnya anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk beberapa sekolah, namun dikhawatirkan tidak bisa berfungsi optimal jika dilakukan pembagian kepada beberapa sekolah yang dianggap sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, utamanya pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB).
"Kami hanya fokuskan anggaran ini kepada satu sekolah saja agar optimalisasi anggaran bisa betul-betul terukur yaitu kepada SMP 3 Polman. Jika anggaran tersebut diserahkan kepada beberapa sekolah maka kami tidak yakin akan memberikan ukuran yang jelas," ungkapnya.
Dilanjutkan, pilihan untuk mengalokasikan anggaran tersebut kepada RSBI karena kebutuhan sekolah unggulan itu sangat tinggi dibanding sekolah lain meskipun diakui tidak ada upaya untuk membeda-bedakan fasilitas sekolah.
Sebab, lanjutnya, bukan hanya kebutuhan RKB, RSBI memiliki beberapa kebutuhan lain seperti peralatan laboratorium dan perlengkapan ruangan serta masih banyak lagi kebutuhan lainnya.
Untuk itu, Arifuddin mempertimbangkan anggaran yang diterima tersebut sebaiknya hanya difokuskan kepada sekolah yang betul-betul membutuhkan biaya besar.
"Bukan berarti alokasi anggaran tersebut difokuskan kepada satu sekolah dan beberapa sekolah lain tidak mendapat bantuan. Justru anggaran pendidikan selain dana dekon tersebut akan kita bagi kepada sejumlah sekolah dan untuk sekolah yang telah menerima bantuan pusat sudah tidak diprioritaskan lagi sebab telah mendapat bagian," jelasnya.
Dia mengarapkan agar bantuan dana dekonsentrasi ini bisa berlanjut setiap tahun agar semakin banyak sekolah yang akan mendapat bantuan untuk memaksimalkan peningkatan taraf pendidikan di Polman.
Aripuddin meminta seluruh siswa yang berada pada sekolah yang mendapat bantuan agar memaksimalkan bantuan yang diberikan sehingga bisa memberi pengaruh terhadap sistem dan pola pendidikan yang dikembangkan di Polman. (T.PSO-284/S016)
Kepala Disdikpora Polman, Arifuddin Toppo di Polman, Rabu, mengatakan anggaran tersebut berasal dari APBN dan merupakan dana dekonsentrasi yang khusus dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur pendidikan agar mampu menunjang proses belajar mengajar.
Dia mengatakan, seharusnya anggaran tersebut bisa dialokasikan untuk beberapa sekolah, namun dikhawatirkan tidak bisa berfungsi optimal jika dilakukan pembagian kepada beberapa sekolah yang dianggap sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, utamanya pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB).
"Kami hanya fokuskan anggaran ini kepada satu sekolah saja agar optimalisasi anggaran bisa betul-betul terukur yaitu kepada SMP 3 Polman. Jika anggaran tersebut diserahkan kepada beberapa sekolah maka kami tidak yakin akan memberikan ukuran yang jelas," ungkapnya.
Dilanjutkan, pilihan untuk mengalokasikan anggaran tersebut kepada RSBI karena kebutuhan sekolah unggulan itu sangat tinggi dibanding sekolah lain meskipun diakui tidak ada upaya untuk membeda-bedakan fasilitas sekolah.
Sebab, lanjutnya, bukan hanya kebutuhan RKB, RSBI memiliki beberapa kebutuhan lain seperti peralatan laboratorium dan perlengkapan ruangan serta masih banyak lagi kebutuhan lainnya.
Untuk itu, Arifuddin mempertimbangkan anggaran yang diterima tersebut sebaiknya hanya difokuskan kepada sekolah yang betul-betul membutuhkan biaya besar.
"Bukan berarti alokasi anggaran tersebut difokuskan kepada satu sekolah dan beberapa sekolah lain tidak mendapat bantuan. Justru anggaran pendidikan selain dana dekon tersebut akan kita bagi kepada sejumlah sekolah dan untuk sekolah yang telah menerima bantuan pusat sudah tidak diprioritaskan lagi sebab telah mendapat bagian," jelasnya.
Dia mengarapkan agar bantuan dana dekonsentrasi ini bisa berlanjut setiap tahun agar semakin banyak sekolah yang akan mendapat bantuan untuk memaksimalkan peningkatan taraf pendidikan di Polman.
Aripuddin meminta seluruh siswa yang berada pada sekolah yang mendapat bantuan agar memaksimalkan bantuan yang diberikan sehingga bisa memberi pengaruh terhadap sistem dan pola pendidikan yang dikembangkan di Polman. (T.PSO-284/S016)