Makassar (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan akan potensi banjir akibat meluapnya air laut atau rob di pesisir Sulawesi Selatan pada 5-7 Desember 2021.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Herbuana Yoga Wardhani melalui keterangan resminya yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan tiga wilayah pesisir harus mewaspadai meningkatnya pasang air laut maksimum yang berakibat pada banjir rob.
"Kami mengimbau masyarakat yang ada di kawasan pesisir untuk tetap waspada karena ada aktivitas pasang air laut maksimum yang dapat berakibat pada banjir di kawasan pesisir," ujarnya.
Dalam keterangannya itu, tiga pesisir di tiga kabupaten yakni Barru, Parepare dan Pinrang harus mewaspadai pasang air laut tersebut.
Herbuana mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi, khususnya di tiga daerah tersebut.
Namun demikian, kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadi peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan.
"Potensi banjir pesisir (rob) ini yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," kata dia.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Paotere Makassar Herbuana Yoga Wardhani melalui keterangan resminya yang diterima di Makassar, Minggu, mengatakan tiga wilayah pesisir harus mewaspadai meningkatnya pasang air laut maksimum yang berakibat pada banjir rob.
"Kami mengimbau masyarakat yang ada di kawasan pesisir untuk tetap waspada karena ada aktivitas pasang air laut maksimum yang dapat berakibat pada banjir di kawasan pesisir," ujarnya.
Dalam keterangannya itu, tiga pesisir di tiga kabupaten yakni Barru, Parepare dan Pinrang harus mewaspadai pasang air laut tersebut.
Herbuana mengatakan banjir rob merupakan fenomena yang pada umumnya sering terjadi, khususnya di tiga daerah tersebut.
Namun demikian, kondisi pasang maksimum pada fase bulan purnama dan bersamaan dengan kejadian curah hujan akan menyebabkan terjadi peningkatan ketinggian banjir rob yang lebih signifikan.
"Potensi banjir pesisir (rob) ini yang secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," kata dia.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG.