Bantaeng, Sulsel (ANTARA News) - Sebanyak 34 orang pramuwisata yang tergabung Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Selatan menyatakan diri siap menjual potensi Kabupaten Bantaeng.

Para pramuwisata yang dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel Suaib Mallombassi pada "Tour Guide Refreshing 2011" ke kabupaten Bantaeng yang berjuluk "Butta Toa" (tanah tua), Minggu, mengaku kagum dengan potensi yang ada.

Selama di Bantaeng, para pramuwisata tersebut mengunjungi permandian alam Ere Merasa, Pantai Marina Korong Batu dan bermalam di Kota Dingin Loka untuk menyaksikan pengembangan tanaman hias serta strowbery dan apel.

Untuk itu, mereka siap menjual habis potensi tersebut, terang Suaib Mallombassi saat bertatap muka dengan Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah dan aparat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) daerah berjarak 120 kilometer arah selatan Kota Makassar.

"Mohon kepada para pramuwisata untuk menjual habis Bantaeng," pintanya lagi seraya mengemukakan masuknya Bantaeng sebagai tempat kunjungan utama di bagian selatan Sulsel.

Kalau di utara ada Toraja, maka di selatan ada Bantaeng, karena itu kita berharap infrastruktur yang sedang digalakkan diharapkan bisa rampung secepatnya sebab tahun depan (2012) peserta Seal Takabonerate dijadwalkan singgah di Bantaeng, urainya.

Mudah-mudahan Pantai Marina sudah rampung agar menjadi bagian kepariwisataan di Bantaeng, ujar Suaib yang berjanji akan mempromosikan Bantaeng melalui Duta Wisata Indonesia.

"Bila sudah siap, saya akan mengajak Duta Wisata kita melakukan promosi untuk Bantaeng agar daerah ini lebih dikenal dan tahun depan sudah bisa mendapat penghargaan bidang kepariwisataan nasional," ucapnya.

Menurut dia, kehadiran infrastruktur di daerah ini akan memecah kebuntuan di Kota Makassar. "Jelas, warga kota akan mencari sesuatu karena kota semakin sumpek," tambahnya.

Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah mengakui, pembangunan berbagai fasilitas di Bantaeng dimaksudkan sebagai antisipasi dari ledakan pembangunan di Makassar.

"Kami menyiapkan fasilitas untuk memecah kepadatan Kota Makassar, terutama saat akhir pekan (week end) sebab kota semakin padat dan macet meski Pemda Kota Makassar sudah melakukan pelebaran jalan," ujarnya.

Ia kemudian memberi contoh warga Jakarta yang setiap Sabtu dan Minggu mencari sesuatu yang alami (back to nature) di kawasan puncak. Bantaeng memiliki potensi seperti itu.

Karena itulah, Pemda kini melakukan pembenahan infrastruktur agar tamu yang datang tidak kecewa. Para tamu tersebut bahkan diharapkan menjadi iklan berjalan.

Bupati kemudian menyebut kedatangan tamu dari lima perguruan tinggi terkemuka di Thailand yang ingin belajar Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Brigade Siaga Bencana (BSB).

Kedatangan tim dari perguruan tinggi negeri Gaja Putih tersebut diawali kunjungan enam lembaga swadaya masyarakat (LSM) negeri itu beberapa waktu lalu.

"Logikanya, kalau LSM itu tidak mendapat sesuatu atau tidak sesuai dengan apa yang dia dengar, tidak mungkin ke lima perguruan tinggi tersebut berkunjung ke Bantaeng," urainya.

Selain itu, peningkatan ekonomi masyarakat juga semakin terlihat. Petani kini bahkan memperoleh penghasilan yang lebih besar dibandingkan pejabat. Dari hasil pertanian, para petani mendapat puluhan hingga ratusan juta sekali panen.

Karena itulah, Pemda kini menggenjot penyelesaian pembangunan sejumlah infrastruktur, termasuk menyiapkan rest area yang dilengkapi fasilitas masjid, kamar ganti, gazebo, pasar wisata dan lainnya.

Pemda bahkan mengundang daerah tetangga untuk mempromosikan potensi daerahnya. "kami menyiapkan fasilitas untuk daerah tetangga yang ingin memperkenalkan potensinya," kata Bupati.

Selain fasilitas tersebut, Pemda juga mempersiapkan fasilitas kolam renang yang representative serta rumah sehat yang ditunjang pemandangan laut dan gunung serta apartemen (rusunawa) berkapasitas 90 Kepala keluarga. 
(T.KR-HK/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024