Makassar (ANTARA) - Presiden Badan Akreditasi Kedokteran Preventive dan Anti-Aging Dunia (WOCPM) Prof Dr Deby Vinski memperkenalkan pengobatan dengan teknologi kuantum di Indonesia khususnya di Makassar.

"Quantum Stem Cell merupakan suatu teknologi canggih berupa metode yang dilakukan secara closed system yang mana sel akan diproliferasi dalam waktu lebih singkat 100-300 kali lipat di bandingkan dengan cara konvensional sehingga jumlah stem cell dapat mencapai dosis therapeutic yang sesuai kebutuhan pasien," ujar Prof Dr Deby Vinski di Makassar, Minggu.

Pengenalan pengobatan teknologi kuantum ini dilakukan dengan santai dan ceria melalui senam anti aging di Anjungan Pantai Losari Makassar dengan dihadiri oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan khususnya kaum perempuan dari Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Smansa Makassar.

Dihadapan para alumni, dia menjelaskan senam anti aging bertujuan meningkatkan hormon kabahagian.

"Pandemi COVID-19 tentunya kita seluruh alumni Smansa Makassar sebagai anak bangsa menghadirkan terobosan kegiatan bersifat edukasi kesehatan kepada masyarakat umum yang hadir," katanya.

Menurut dia, senam antiaging yang rutin dilaksanakan merupakan bentuk pemanasan saat Temu Nasional Smansa di Bali nanti dan pihaknya bertekad pecahkan rekor MuRI untuk senam anti aging dengan target minimal 3000 peserta.

Dia menjelaskan jika dunia kedokteran khususnya dibidang anti aging (anti penuaan) di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri bahkan berpotensi bisa menjadi tujuan wisata kesehatan (medical tourism).

Deby mengakui pengobatan anti aging tidak murah baik di Indonesia maupun luar negeri karena memang teknologi untuk meremajakan sel cukup mahal dan obatnya masih harus didatangkan dari luar negeri.

Menurut dia teknologi pengobatan anti aging saat ini memang masih terus dalam pengembangan namun diyakininya ke depannya pengobatan ini akan lebih terjangkau.

"Mahal karena tidak dapat dipatenkan dan tidak dapat diproduksi masal, obatnya berupa hormon yang berasal dari tubuh kita sendiri," kata Deby.

Sementara itu, Marcom Celltech Stemcell Center dr Wachyudi Muchsin mengatakan, saat ini sudah banyak masyarakat Indonesia merasakan pengobatan teknologi kuantum yang diterapkan dalam stem cell di mana Celltech sebagai salah satu anak perusahaan dari Vinski Group merupakan perusahan swasta nasional yang berdiri sejak 1991 bertekad untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam menyehatkan bangsa.

"Kolaborasi yang baik akan mengantarkan negara kita menjadi penghasil devisa besar dari wisata medis dan Prof Deby bertekad mendukung pemerintah mengembalikan devisa negara yang Rp158 triliun itu kembali ke Indonesia melalui pelayanan sel punca dan anti aging kelas global dengan menghadirkan teknologi terbaik dan terkini," tuturnya.

 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024