Makassar (ANTARA News) - Pengembangan Kawasan Industri Makassar (Kima II) membutuhkan anggaran lebih dari Rp750 miliar, kata Direktur Utama PT Kima Bachder Djohan di Makassar, Kamis.  

Ia menjelaskan, untuk merealisasikan salah satu dari sebelas program prioritas pembangunan kawasan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar) itu membutuhkan investor.

"Butuh investor untuk pengadaan pembangkit listrik dan pasokan air. Kalau itu ada maka akan terciptalah satu kawasan industri terkini sesuai dengan kebutuhan dan kita modifikasi dari yang sebelumnya," ujarnya.

Menurutnya, akan lebih baik jika pengembangan kawasan industri yang terletak di perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Maros itu melibatkan pihak swasta. Perlu "sharing", tidak perlu semuanya pemerintah, swasta lebih bagus supaya lebih "real"," ujarnya.

Lahan seluas 250 hektare yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan telah siap berdasarkan rekomendasi wilayah dari Japan International Coorporation Agency (JICA) sebagai konsultan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Mamminasata.

Rencana pengembangan Kima II dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama direncanakan 100 hektare dan tahap dua direncanakan seluas 150 hektare. Lahan pengembangan yang disiapkan mampu menampung hingga 250 industri dengan kebutuhan listrik sebesar 20 megawatt.

Lokasi kawasan dinilai sangat strategis dengan jarak 15 kilometer dari Pelabuhan Makassar, dan lima kilometer dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin melalui jalan tol reformasi, sehingga diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan lahan industri di Sulsel dan kawasan timur Indonesia, apalagi kawasan lama seluas 300 hektare di Kawasan Daya, Makassar, telah sangat padat. (T.KR-RY/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024