Mamuju (ANTARA) - Produksi padi di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sepanjang Januari hingga Desember 2021 mencapai sekitar 311,07 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami penurunan sekitar 33,98 ribu ton GKG dibandingkan 2020 .

"Produksi padi di Sulbar sepanjang Januari hingga Desember 2021 mencapai sekitar 311,07 ribu ton GKG, mengalami penurunan sekitar 33,98 ribu ton GKG atau 9,85 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 345,05 ribu ton GKG," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulbar, Agus Gede Hendrayana, di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 58,99 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 7,27 ribu ton GKG.

"Berbeda dengan kondisi pada 2021, produksi padi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April," katanya.

Menurut dia, penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2021 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Polewali Mandar, Mamasa, Pasangkayu, dan Majene.

Sementara kabupaten mengalami peningkatan produksi padi yang relatif besar, Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamuju.

Sedangkan tiga kabupaten dengan total produksi tertinggi pada 2021 adalah Polewali Mandar, Mamuju, dan Mamasa, kemudian tiga kabupaten dengan produksi padi terendah ialah Pasangkayu, Majene, dan Mamuju Tengah.

"Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 setara dengan 178,66 ribu ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 19,51 ribu ton atau 9,85 persen dibandingkan 2020 yang sebesar 198,17 ribu ton," katanya.

Gede mengatakan, produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 33,38 ribu ton.

"Produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 4,18 ribu ton, senada dengan tahun 2021, produksi beras tertinggi pada 2020 juga terjadi pada bulan Maret," katanya.

Ia menyampaikan Pada Januari 2022, produksi beras diperkirakan sebanyak 21,2 ribu ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2022 ialah sebesar 61,42 ribu ton.

Dengan demikian lanjutnya, potensi produksi beras pada Januari sampai April 2022 diperkirakan mencapai 82,61 ribu ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 18,18 ribu ton atau 28,22 persen dibandingkan dengan produksi beras pada Januari-April 2021 yang sebesar 64,43 ton beras.

Ia juga menyampaikan realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 sebesar 59,76 ribu hektar, atau mengalami penurunan sekitar 5,06 ribu hektar (7,81 persen dibandingkan 2020 yang mencapai 64,83 ribu hektar.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024