Ambon (ANTARA News) - Kodam XVI/Pattimura mendukung pengamanan di desa Pelauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah pascapertikaian antarwarga Salampessy pada 11 Februari 2012 yang mengakibatkan enam orang tewasl, ratusan rumah terbakar dan ribuan masyarakat mengungsi.

Kapendam XVI/Pattimura, Kolonel TNI. Kus Hariyanto, di Ambon, Kamis petang, mengatakan, satu peleton personil dari satuan tugas (Satgas) 301 telah diberangkatkan ke Pelauw.

"Kami hanya mendukung pengamanan dilakukan polisi, sekaligus membantu Koramil Haruku yang terbatas personilnya dalam mendorong pemulihan stabilitas keamanan di sana, " ujarnya.

Kapendam mengatakan, penugasan personil Satgas 301 juga merupakan realisasi dari hasil rapat koordinasi Forum Musyawarah Pimpinan Daerah Maluku dan Wakapolri Komjen Pol. Nanan Sukarna di Ambon pada 14 Februari 2012.

"Jadi Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Suharsono, menindaklanjutinya dengan mengerahkan Satgas 301 ke sana," katanya.

Kodam XVI/ Pattimura juga mengerahkan satu peleton Satgas 301 guna mendukung pengamanan di desa Porto - Haria, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah pada 15 Februari 2012.

Dua desa bertetangga itu bertikai terakhir pada 9 Februari 2012, menyusul 26 November 2011, 15 Agustus dan 20 September 2011.


Perketat penyekatan


Wakapolda Maluku, Kombes Pol Herry Prastowo mengatakan, personil polisi masih memperketat penyekatan di Pelauw dalam upaya mengantisipasi konflik baru.

Penyekatan dilakukan di perbatasan Pelauw - Rohomoni karena sebagian warga mengungsi di desa tetangga tersebut.

"Kami perketat penyekatan guna mengantisipasi kemungkinan terjadi pertikaian baru antarwarga semarga (Salampessy), hanya karena perbedaan pendapat terkait masalah adat yang seharusnya dijunjung tinggi mengingat merupakan peninggalan warisan leluhur," ujarnya.

"Rasanya jangan bertikai lagi karena konflik adat tersebut merengut enam nyawa, belum termasuk terluka dan ratusan rumah terbakar, rusak total maupun ringan," tandas Wakapolda.

Karena itu, Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob maupun Sabhara serta personil Polsek Haruku, personil Intel dan Reskrim masih ditempatkan di sana.

Dia mengakui, pendekatan persuasif saat ini diterapkan dalam upaya menstabilkan kondisi keamanan di desa Pelauw sehingga memungkinkan masyarakat setempat mengaktifkan aktivitas kembali.

"Personil polisi berperanserta juga untuk membersihkan barikade jalan maupun rumah - rumah sambil berkoordinasi dengan para tokoh adat dan masyarakat guna menyelesaikan persoalan internal terkait adat istiadat di Pelauw," ujarnya. (T.L005/I006) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024