Makassar (ANTARA News) - Sekretaris Komsi C DPRD Kota Makassar Zaenal Dg Beta mengatakan, rekayasa lalulintas perlu diawali dengan kajian yang komprehensif.

"Rekayasa lalulintas itu memerlukan kajian yang menyeluruh, bukan separuh-separuh, sehingga hasilnya akan memuaskan dan semua dapat menikmati dengan baik," kata Zaenal di Makassar, Kamis.

Menurut dia, rekayasa lalulintas sudah sangat mendesak mengingat tingkat kemacetan lalulintas di sejumlah titik di Kota Makassar sudah demikian parah.

Hal itu terjadi pada jam-jam awal sekolah dan kantor, demikian pula pada saat pulang siswa dan karyawan pulang ke rumah seperti di Jalan AP Pettarani, Urip Sumohardjo, Ahmad Yani dan Ratulangi.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perhubungan Kota Makassar diketahui, jumlah kendaraan di kota berjulukan "Anging Mammiri" ini mencapai 953 ribu unit.

Dari jumlah tersebut terdapat sekitar 624 ribu unit kendaraan roda dua dan 130 ribu unit kendaraan roda empat dengan pertumbuhan sekitar 16 persen per tahun, sedangkan kendaraan lainnya yang termasuk becak motor (bentor) tercatat 316 ribu unit.

Menanggapi pesatnya pertambahan kendaraan di Makassar yang nota bene menjadi salah satu pemicu kemacetan lalulintas, Kadis Perhubungan Kota Makassar Chaerul mengatakan, Pemkot Makassar merancang dua model transportasi umum.

"Dengan Busway dan kereta api monorel, karena itu persiapannya sudah mulai dilakukan dengan memperlebar jalan raya di beberapa lokasi," katanya. (T.S036/B012) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024