Mamuju (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar berharap pembangunan daerah tersebut konsisten dengan dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Provinsi Sulbar tahun 2023-2026.
"Kami berharap pembangunan yang akan dilaksanakan dapat konsisten dengan dokumen RPD 2023-2026," kata Ali Baal Masdar di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulbar, Selasa.
Musrenbang,merupakan salah satu tahapan dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2023. RKPD itu, lanjutnya, menjadi tahun pertama dari pelaksanaan RPD Provinsi Sulbar periode 2023-2026, pascaberakhirnya RPJMD Provinsi Sulbar 2017-2022.
"Kami juga mengajak kita semua untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan sumbangsih saran dan masukan terhadap RKPD Tahun 2023 yang saat ini kita susun," tambahnya.
Ia menyampaikan berbagai tantangan masih cukup dirasakan, khususnya pascapandemi COVID-19 serta pascabencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene di awal 2021.
"Diperlukan kolaborasi yang tidak hanya antartingkatan pemerintahan saja, melainkan dukungan dari berbagai pihak termasuk seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun Sulbar yang sejahtera, maju dan malaqbi atau bermartabat, sebagaimana visi RPJPD Provinsi Sulbar 2005-2025," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Sulbar pada Mei 2022. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah berpartisipasi dan memberi dukungan selama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Enny Anggraeny Anwar.
"Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak dan masyarakat atas segala kesalahan dan kekhilafan yang kami lakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja," ujarnya.
"Kami berharap pembangunan yang akan dilaksanakan dapat konsisten dengan dokumen RPD 2023-2026," kata Ali Baal Masdar di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Sulbar, Selasa.
Musrenbang,merupakan salah satu tahapan dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2023. RKPD itu, lanjutnya, menjadi tahun pertama dari pelaksanaan RPD Provinsi Sulbar periode 2023-2026, pascaberakhirnya RPJMD Provinsi Sulbar 2017-2022.
"Kami juga mengajak kita semua untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan sumbangsih saran dan masukan terhadap RKPD Tahun 2023 yang saat ini kita susun," tambahnya.
Ia menyampaikan berbagai tantangan masih cukup dirasakan, khususnya pascapandemi COVID-19 serta pascabencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene di awal 2021.
"Diperlukan kolaborasi yang tidak hanya antartingkatan pemerintahan saja, melainkan dukungan dari berbagai pihak termasuk seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membangun Sulbar yang sejahtera, maju dan malaqbi atau bermartabat, sebagaimana visi RPJPD Provinsi Sulbar 2005-2025," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, dia mengatakan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Sulbar pada Mei 2022. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah berpartisipasi dan memberi dukungan selama kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Enny Anggraeny Anwar.
"Kami juga mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak dan masyarakat atas segala kesalahan dan kekhilafan yang kami lakukan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja," ujarnya.