Makassar (ANTARA) - Akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar Dr Hurriah Ali Hasan mengatakan penguatan pemanfaatan teknologi atau sistem digital telah mendukung kebangkitan ekonomi di Sulawesi Selatan.

"Kondisi ini terlihat dari perkembangan dua tahun terakhir saat pandemi COVID-19, kemudian didukung dengan langkah pemerintah menyusun peta jalan mengubah pandemi menjadi endemi untuk membuka peluang bagi pengusaha untuk bangkit kembali," kata Hurriah pada Talk Show yang merupakan rangkaian dari kegiatan Warna-Warni Ramadhan di Makassar, Sabtu.

"Menurut dia, pemulihan ekonomi nasional tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pengusaha untuk bangkit dari keterpurukan, dan hal itu sudah dibuktikan oleh pelaku usaha di daerah ini, sehingga mampu menjaga inflasi tidak melampaui batas normal inflasi nasional sekitar 3 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi Sulsel selalu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang rata-rata pada angka 5 persen.

Pada Talk show yang digelar Forum Jurnalis Sulsel bertema “Ekonomi Bangkit Sambut Endemi", Hurriah mengatakan, hal yang harus dilakukan dalam menyambut endemi atau new normal adalah selain penguatan digitalisasi, juga perlu mendorong sisi ekonomi kreatif dengan pemanfaatan teknologi.

"Kita harus ikuti perkembangan zaman serta mengembangkan usaha melalui ekonomi kreatif, baik sebagai pelaku maupun konsumen. Pandemi ini memaksakan kita untuk memanfaatkan teknologi," ujarnya.

Dia mengatakan, sistem dengan model bisnis yang menghubungkan operasional bisnis online dan offline menjadi formula tepat untuk kedepannya.

Pasalnya, di masa pandemi, kebanyakan para konsumen tetap berbelanja secara offline dan online, walaupun lebih banyak memilih berbelanja secara online, sehingga dibutuhkan sebuah strategi yang kreatif dan mengintegrasikan sumber daya dalam memasarkan barang dagangan baik melalui offline dan online.

Hal itu juga diakui Sales Manager PT GMTD Tbk, Armansyah pada kesempatan yang sama bahwa pada masa pandemi, bisnis properti juga mengalami dampak yang signifikan.

Dia mengatakan, bisnis properti sempat terpukul selama dua tahun terakhir, namun pada 2021 bisnis properti sudah mulai bangkit kembali.

"Kami melihat segmentasi bahwa kondisi yang saat ini mungkin sangat sinkron. Hal yang kita lakukan dalam upaya bertahan di masa sulit adalah mengubah strategi penjualan dengan mencari peluang-peluang yang ada," katanya.

Salah satu upaya itu dengan menyasar para kaum millenial untuk mengajak melakukan investasi sejak dini. Melalui inilah pihak GMTD mengembangkan produk-produk properti sehingga bisa bertahan hingga saat ini.
  Akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr Hurriah Ali Hasan. Antara / Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024