Ambon (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) menetapkan Provinsi Maluku sebagai tuan rumah penyelenggara Festival Qasidah Nasional ke-XVII pada Juni 2012.

"Kami telah menetapkan Maluku sebagai tuan rumah Festival Qasidah Nasional agar penyelenggaraannya dapat dilaksanakan bersamaan dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXIV," kata Sekretaris DPP Lasqi E Sri Wahyuni di Ambon, Rabu.

Sri Wahyuni berada di Ambon sejak Selasa (10/4) untuk menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPW Lasqi Maluku tahun 2012, serta berkoordinasi dengan Pemprov Maluku terkait rencana menjadikan Ambon sebagai tuan rumah Festival Qasidah Nasional.

Menurut dia, ditetapkannya Maluku sebagai tuan rumah, dan akan diselenggarakan di Kota Ambon, karena Provinsi Sumatra Barat yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tuan rumah mengundurkan diri.

"Saya akan membicarakan lebih jauh tentang persiapan dan teknis penyelenggaraannya bersama Pemprov Maluku sehingga lomba seni bernuansa Islami ini dapat berlangsung bersamaan dengan MTQ," ujar Sri Wahyuni.

Sri Wahyuni yang juga Direktur Penerangan Agama Islam Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama tersebut menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan DPW Lasqi Maluku yang dipimpin istri wakil gubernur Retty Assagaff saat berlangsungnya rakorda.

"DPW Lasqi maupun Pemprov Maluku bersedia menyelenggarakan Festival Qasidah Nasional sehingga dalam waktu dekat persiapannya akan dilakukan secara maraton antara panitia pusat dan daerah," katanya.

Ketua DPW Lasqi Maluku Retty Assagaff membenarkan pihaknya telah membicarakan berbagai hal menyangkut persiapan festival seni bernuansa Islami itu dengan DPP Lasqi maupun Pemprov Maluku.

"Kami sesegera mungkin melakukan pertemuan dengan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu maupun Wagub Said Assagaff selaku ketua panitia MTQ Nasional untuk membicarakan berbagai persiapan festival ini, sehingga diharapkan dapat berlangsung serentak dengan MTQ yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Juni 2012," katanya.

Dia mengakui penyelenggaraan kedua kegiatan nasional bernuansa Islami itu akan berdampak mengembalikan citra Maluku dan Kota Ambon sebagai daerah yang aman untuk dikunjungi sekaligus membuktikan kepada dunia kuatnya hubungan kekerabatan antarumat beragama yang tercermin dalam warisan para leluhur Pela-Gandong.

Terkait Rakorda DWP lasqi Maluku, kata dia, merupakan forum komunikasi dan koordinasi antarpengurus organisasi tersebut, sekaligus menjadikannya sebagai sarana untuk mengkaji dan mengevaluasi rencana serta program kerja Lasqi Maluku di masa mendatang.

"Rakorda ini juga membahas berbagai masalah terkait dengan upaya pembinaan dan pengembangan seni qasidah di Maluku. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah membentuk sanggar Lasqi sebagai wadah pembinaan seni bernuansa Islami, budi pekerti dan mental kalangan generasi muda sejak dini. (T.KR-JA/E005)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024