Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meluncurkan aplikasi "Sehatmi" yang merupakan bagian dari proyek Membangun Kota Sehat (BHC) yang didanai oleh USAID.
“Selama lima tahun, Pemprov DKI bekerja sama dengan proyek Membangun Kota Sehat (BHC) yang didanai USAID, JSI dan dilaksanakan oleh IOM di sini,” ujarnya di Makassar, Rabu.
Danny – sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, aplikasi “Sehatmi” mengintegrasikan data agregat lintas sektor yang memuat sekitar 170 indikator kota sehat dari berbagai SKPD dan 12 data agregat indikator kesehatan SPM.
Menurutnya, pihaknya patut berbangga karena Makassar merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang menerapkan inisiatif BHC bersama dengan kota-kota pintar lainnya di India, Vietnam dan Nepal.
Dia juga menjelaskan jika proyek tersebut bertujuan untuk memfokuskan kembali kebijakan kota, perencanaan dan layanan dengan pola pikir pemerataan kesehatan dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data.
“Untuk itulah platform aplikasi Sehatmi dibuat karena upaya tersebut dapat terintegrasi dan juga SDM yang terlatih dapat meningkatkan kualitas, akses dan ketepatan waktu data, sehingga mendorong proses perencanaan yang efektif,” ujarnya.
Danny menjelaskan bahwa aplikasi Sehatmi dibuat karena bersifat open source dan dapat ditambahkan aplikasi dan kategori lainnya. Aplikasi tersebut juga akan terintegrasi dengan program terbaru yaitu Makassar Metaverse.
"Saat ini kami sedang mengembangkan kota metaverse. Saya pikir kesehatan bisa melangkah lebih jauh dengan metaverse," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Dinas Kesehatan USAID Darly Martyris yang hadir dalam konferensi tersebut secara virtual mengaku tidak menyangka proyek tersebut sudah berjalan selama lima tahun.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang telah mendukung dan menyamakan visi misinya untuk membangun Makassar menjadi kota yang lebih sehat dan cerdas.
“Kami sedang memetakan bersama program-program seperti program jalur sehat hingga program NTPD 112 yang mengakomodir semua keluhan masyarakat Makassar,” ujarnya.
Ia juga berharap kedepannya kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menjadikan Kota Makassar lebih baik lagi.
“Kita semua di sini selalu berharap Makassar lebih baik lagi. Kita akan selalu menunggu kabar baik tentang kota sehat dari Makassar,” ujarnya.
“Selama lima tahun, Pemprov DKI bekerja sama dengan proyek Membangun Kota Sehat (BHC) yang didanai USAID, JSI dan dilaksanakan oleh IOM di sini,” ujarnya di Makassar, Rabu.
Danny – sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, aplikasi “Sehatmi” mengintegrasikan data agregat lintas sektor yang memuat sekitar 170 indikator kota sehat dari berbagai SKPD dan 12 data agregat indikator kesehatan SPM.
Menurutnya, pihaknya patut berbangga karena Makassar merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang menerapkan inisiatif BHC bersama dengan kota-kota pintar lainnya di India, Vietnam dan Nepal.
Dia juga menjelaskan jika proyek tersebut bertujuan untuk memfokuskan kembali kebijakan kota, perencanaan dan layanan dengan pola pikir pemerataan kesehatan dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data.
“Untuk itulah platform aplikasi Sehatmi dibuat karena upaya tersebut dapat terintegrasi dan juga SDM yang terlatih dapat meningkatkan kualitas, akses dan ketepatan waktu data, sehingga mendorong proses perencanaan yang efektif,” ujarnya.
Danny menjelaskan bahwa aplikasi Sehatmi dibuat karena bersifat open source dan dapat ditambahkan aplikasi dan kategori lainnya. Aplikasi tersebut juga akan terintegrasi dengan program terbaru yaitu Makassar Metaverse.
"Saat ini kami sedang mengembangkan kota metaverse. Saya pikir kesehatan bisa melangkah lebih jauh dengan metaverse," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Dinas Kesehatan USAID Darly Martyris yang hadir dalam konferensi tersebut secara virtual mengaku tidak menyangka proyek tersebut sudah berjalan selama lima tahun.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Makassar yang telah mendukung dan menyamakan visi misinya untuk membangun Makassar menjadi kota yang lebih sehat dan cerdas.
“Kami sedang memetakan bersama program-program seperti program jalur sehat hingga program NTPD 112 yang mengakomodir semua keluhan masyarakat Makassar,” ujarnya.
Ia juga berharap kedepannya kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menjadikan Kota Makassar lebih baik lagi.
“Kita semua di sini selalu berharap Makassar lebih baik lagi. Kita akan selalu menunggu kabar baik tentang kota sehat dari Makassar,” ujarnya.