Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Moh Ramdhan Pomanto memaparkan programnya saat menghadiri Konvensi Nasional Pendeta Gereja Toraja di Asrama Haji Sudiang Makassar.
"Tema merawat spiritualitas dan keteladanan pendeta sebagai hamba-hamba Tuhan yang bertambah teguh dalam imam dan pelayanan bagi semua umat sejalan dengan program kami juga," ujarnya di Makassar, Kamis.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, tema yang diangkat oleh penyelenggara konvensi juga ada dalam visi misinya saat mencalonkan kembali menjadi wali kota di periode keduanya yakni persatuan dan penguatan umat.
Bahkan menurut dia, sejumlah pendeta yang ikut bermain tik tok bersama anak-anak dan kaum milenial sejalan juga dengan program "Jagai Anakta".
"Dari semua persembahan yang ditunjukkan dalam konvensi nasional ini saya tangkap semua itu program pemerintah kota seperti pak pendeta tadi ikut anak-anak bermain tik tok sekaligus memantau. Ini sama dengan program kami yaitu Jagai Anakta. Kalau anak-anak kita jaga maka masa depan generasi bangsa kita akan kuat," katanya.
Danny mengaku, program Jagai Anakta menjadi penting untuk menyelamatkan generasi dan kota tercinta. Selain Jagai Anakta, program perkuatan umat milik Pemerintah Kota Makassar juga ditunjukkan di konvensi ini.
"Pendeta Alfred tadi menyampaikan bahwa pendeta-pendeta melakukan pelayanan yang maksimal memperkuat umat secara universal. Kalau begitu pasti bangsa ini akan kuat, apalagi cuma di kota," tuturnya.
Danny menyampaikan rasa bahagianya pada acara yang disebutnya berkualitas. Toleransi di ruangan Aula Asrama haji dipenuhi dengan para pendeta tersebut sangat terasa.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pdt Alfred Anggui mengatakan dipilihnya Ibu Kota Provinsi Sulsel itu karena dinilai sebagai salah satu kota yang aman, kondusif dan heterogen.
"Setelah ditetapkan Kota Makassar sebagai tuan rumah konvensi nasional, kemudian kami menghadap ke wali kota untuk bersilaturrahim, sekaligus memberi undangan untuk hadir dalam konvensi nanti," ujarnya.
Di hadapan Wali kota, Pdt Alfred Anggui mengatakan jika peserta selain berdatangan dari 17 provinsi, juga akan hadir peserta dari mancanegara.
Pada kegiatan konvensi itu dihadiri langsung staf khusus Kementerian Agama, staf khusus Menteri Pertahanan, Kepala Bappenda Sulsel, Jajaran Forkopimda Sulsel, anggota DPRD Sulsel dan Kota Makassar, Bupati Tana Toraja, Wakil Bupati Toraja Utara dan undangan lainnya.
"Tema merawat spiritualitas dan keteladanan pendeta sebagai hamba-hamba Tuhan yang bertambah teguh dalam imam dan pelayanan bagi semua umat sejalan dengan program kami juga," ujarnya di Makassar, Kamis.
Danny -- sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, tema yang diangkat oleh penyelenggara konvensi juga ada dalam visi misinya saat mencalonkan kembali menjadi wali kota di periode keduanya yakni persatuan dan penguatan umat.
Bahkan menurut dia, sejumlah pendeta yang ikut bermain tik tok bersama anak-anak dan kaum milenial sejalan juga dengan program "Jagai Anakta".
"Dari semua persembahan yang ditunjukkan dalam konvensi nasional ini saya tangkap semua itu program pemerintah kota seperti pak pendeta tadi ikut anak-anak bermain tik tok sekaligus memantau. Ini sama dengan program kami yaitu Jagai Anakta. Kalau anak-anak kita jaga maka masa depan generasi bangsa kita akan kuat," katanya.
Danny mengaku, program Jagai Anakta menjadi penting untuk menyelamatkan generasi dan kota tercinta. Selain Jagai Anakta, program perkuatan umat milik Pemerintah Kota Makassar juga ditunjukkan di konvensi ini.
"Pendeta Alfred tadi menyampaikan bahwa pendeta-pendeta melakukan pelayanan yang maksimal memperkuat umat secara universal. Kalau begitu pasti bangsa ini akan kuat, apalagi cuma di kota," tuturnya.
Danny menyampaikan rasa bahagianya pada acara yang disebutnya berkualitas. Toleransi di ruangan Aula Asrama haji dipenuhi dengan para pendeta tersebut sangat terasa.
Sebelumnya, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja Pdt Alfred Anggui mengatakan dipilihnya Ibu Kota Provinsi Sulsel itu karena dinilai sebagai salah satu kota yang aman, kondusif dan heterogen.
"Setelah ditetapkan Kota Makassar sebagai tuan rumah konvensi nasional, kemudian kami menghadap ke wali kota untuk bersilaturrahim, sekaligus memberi undangan untuk hadir dalam konvensi nanti," ujarnya.
Di hadapan Wali kota, Pdt Alfred Anggui mengatakan jika peserta selain berdatangan dari 17 provinsi, juga akan hadir peserta dari mancanegara.
Pada kegiatan konvensi itu dihadiri langsung staf khusus Kementerian Agama, staf khusus Menteri Pertahanan, Kepala Bappenda Sulsel, Jajaran Forkopimda Sulsel, anggota DPRD Sulsel dan Kota Makassar, Bupati Tana Toraja, Wakil Bupati Toraja Utara dan undangan lainnya.