Jeneponto, Sulsel (ANTARA News) - Akses pemanfaatan sanitasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan baru 56,45 persen dari total 87.500 kepala keluarga.

"Kondisi ini masih jauh dari target nasional yang ingin mencapai MGD's 2015 yaitu 68,87 persen," kata Bupati Jeneponto H Radjamilo di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Jumat.

Menurut dia, akses sanitasi itu meskipun hanya diukur berdasarkan cakupan kepemilikan jamban, namun cukup mempengaruhi indikator pencapaian target nasional.

Sementara itu, lanjut dia, tingkat layanan air bersih di "Butta Turatea" ini baru mencapai 66,13 persen atau masih dibawah target nasional 68,87 persen.

"Kondisi akses sanitasi maupun penyediaan air bersih turut mempengaruhi angka kesakitan masyarakat, hal itu terlihat pada data 2011," katanya.

Angka kesakitan masyarakat akibat kondisi sanitasi di Jeneponto pada 2011 tercatat penyakit diare mencapai 6.711 kasus, cacingan 1.057 kasus, Dysentri 1.915 kasus, Typus/Kolera 2.794 kasus, ISPA 608 kasus, DBD 67 kasus, kasus Malaria Tropika 226 kasus dan beberapa penyakit lainnya.

Berkaitan dengan upaya peningkatan akses sanitasi, Pemkab bersama lembaga non pemerintah, termasuk lembaga donor asing seperti USAID - IUWASH terus mendorong dan membangun kesadaran kritis masyarakat untuk tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

"Pemkab Jeneponto sudah menetapkan 14 desa/kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan sebagai target bebas BABS," kata Radjamilo. (T.S036/S016) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024