Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Sulawesi Selatan Andi Tabacina menyebut Desa Matano masuk dalam 50 besar hasil penilaian Tim Juri Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 2022. 

“Di sini (Lutim) banyak sekali potensi, bahwa kami memang layak 50 besar. Potensi ini bukan untuk kami diamkan, tetapi untuk dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Makassar, Senin.

Ia mengatakan Desa Matano merupakan bagian dari 3.000 desa di seluruh Indonesia yang mengikuti seleksi ADWI Kemenparekraf 2022. 

Andi Tabacina menyebut Luwu Timur merupakan daerah yang paling banyak mendaftarkan desanya yang dianggap memiliki potensi wisata dalam penilaian ADWI, yaitu sebanyak 61 desa.

Ia juga menguraikan bahwa Danau Matano memiliki banyak kelebihan yang dinilai mampu menarik wisatawan.

Danau Matano merupakan danau terdalam di Asia Tenggara yang usianya jutaan tahun dan terdalam ke-8 di dunia.

"Hal ini menjadi salah satu daya tarik yang bisa memikat wisatawan," ujarnya.

Belum lama ini, Andi Tabacina juga telah melakukan pemancangan tiang pertama Tambatan Perahu Wisata Laa Waa River Park yang berada di Desa Matano sebagai salah satu destinasi wisata terbaru di wilayah itu.

Wisata Laa Waa River Park, Desa Matano diharapkan sebagai salah satu destinasi wisata yang mampu menjadi sumber ekonomi baru masyarakat di  Luwu Timur. Pengembangan wisata ini turut didukung oleh PT Vale.

"Sektor ini tentu menjadi salah satu penopang ekonomi daerah, selain sektor tambang yang memang sudah masyhur," katanya.

Senior Manager Social Development Program (SDP) PT Vale Indonesia Tbk Ardian Indra Putra menuturkan ada masanya pertambangan sudah tidak bisa lagi diandalkan, maka sektor pertanian dan pariwisata bisa menjadi tumpuan penghidupan yang berkelanjutan.

“Melalui program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) ini sebagai bentuk ikhtiar kita untuk mulai menghadirkan alternatif sektor unggulan Luwu Timur yang sesuai dengan potensi alam tersedia. Sektor pariwisata bisa menjadi salah satu yang kita harapkan,” tuturnya.

Ardian juga mengungkapkan bahwa dukungan  program untuk wisata Desa Matano ini telah melewati beberapa tahapan hingga akhirnya terealisasikan.

Selain Desa Matano di Luwu Timur, ada tiga desa lainnya di wilayah Sulawesi Selatan yang masuk 50 besar ADWI Kemanparekraf 2022, yakni Desa Barania di Kabupaten Sinjai, Desa Campaga di Kabupaten Bantaeng, dan Desa Kambo di Kota Palopo.

Empat desa wisata itu mengungguli 334 desa wisata di Sulsel yang telah terdaftar dan terverifikasi via website Jejaring Desa Wisata (Jadesta), jadesta.kemenparekraf.go.id untuk ikut bersaing di ajang ADWI 2022.

Kemenparekraf berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya mengadakan ADWI 2022, dengan harapan untuk menumbuhkan semangat dan harapan dalam membangun pariwisata Indonesia dengan tema "Indonesia Bangkit".

Kemenparekraf mengajak masyarakat desa untuk menggali potensi pariwisata yang menjadi kebanggaan Indonesia melalui tujuh aspek penilaian yakni daya tarik pengunjung, homestay, toilet umum, suvenir, digital dan kreatif, CHSE dan Kelembagaan.

Wujud nyata serta bentuk data visualisasi foto yang indah dan menginspirasi dalam ragam (keindahan alam yang iconic, kerajinan khas, produk warisan budaya, kesenian daerah tradisional, kesiapan pelayanan, dan sajian kuliner) kemudian didokumentasikan lalu diikutsertakan dalam Anugerah Desa Wisata agar kelak dapat memberikan inspirasi bagi seluruh pegiat desa wisata.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024