Makassar (ANTARA) - Pulau Lakkang yang merupakan pulau "tumbuh" di tengah wilayah Kota Makassar, Sulawesi Selatan segera dibenahi untuk menjadi salah satu destinasi unggulan di Makassar.
"Pulau Lakkang terbilang unik, karena daratannya dikelilingi sungai sehingga menjadi seperti pulau, ini akan dikembangkan ke depan," kata Kadis Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem, di Makassar, Senin.
Menurut dia, potensi Pulau Lakkang sangat kompleks. Pasalnya di pulau tersebut selain memiliki lahan pertanian, juga sekaligus memiliki lahan tambak, sehingga penduduknya mayoritas berkecimpung pada dua jenis usaha itu.
Selain kedua potensi itu yang dapat menjadi destinasi edukasi pertanian dan tambak bagi pengunjung, juga memiliki bekas bungker pada zaman penjajahan Jepang atau sebelum Indonesia merdeka pada 1945.
"Bungker Jepang dapat dikembangkan menjadi objek wisata sejarah yang sangat menarik. Di sekitar kawasan itu pula yang merupakan kawasan rumpun bambu," katanya lagi.
Dia mengatakan, di sekitar lokasi itu pula pernah diadakan jambore lingkungan yang digagas aktivis mahasiswa dan aktivis lingkungan untuk menghadirkan peserta jambore pada siswa usia sekolah.
Hal itu dibenarkan salah seorang warga setempat, Rajeng yang pernah menjadi guru sekolah di Pulau Lakkkang.
Menurut dia, warga sangat senang lokasinya dikunjungi untuk sejumlah kegiatan seperti jambore lingkungan jauh sebelum pandemi COVID-19.
"Pulau Lakkang terbilang unik, karena daratannya dikelilingi sungai sehingga menjadi seperti pulau, ini akan dikembangkan ke depan," kata Kadis Pariwisata Kota Makassar Muhammad Roem, di Makassar, Senin.
Menurut dia, potensi Pulau Lakkang sangat kompleks. Pasalnya di pulau tersebut selain memiliki lahan pertanian, juga sekaligus memiliki lahan tambak, sehingga penduduknya mayoritas berkecimpung pada dua jenis usaha itu.
Selain kedua potensi itu yang dapat menjadi destinasi edukasi pertanian dan tambak bagi pengunjung, juga memiliki bekas bungker pada zaman penjajahan Jepang atau sebelum Indonesia merdeka pada 1945.
"Bungker Jepang dapat dikembangkan menjadi objek wisata sejarah yang sangat menarik. Di sekitar kawasan itu pula yang merupakan kawasan rumpun bambu," katanya lagi.
Dia mengatakan, di sekitar lokasi itu pula pernah diadakan jambore lingkungan yang digagas aktivis mahasiswa dan aktivis lingkungan untuk menghadirkan peserta jambore pada siswa usia sekolah.
Hal itu dibenarkan salah seorang warga setempat, Rajeng yang pernah menjadi guru sekolah di Pulau Lakkkang.
Menurut dia, warga sangat senang lokasinya dikunjungi untuk sejumlah kegiatan seperti jambore lingkungan jauh sebelum pandemi COVID-19.