Makassar (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Geosite Pattunuang yang merupakan Geopark Maros-Pangkep untuk menyambut kehadiran Tim Asesor UNESCO.
"Puluhan Komunitas yang berada di Kabupaten Maros dan Pangkep menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Geosite untuk menyambut tim asesor UNESCO," kata Koordinator Lapangan Aksi bersih-bersih jalur Pattunuang, Abdhi di Kabupaten Maros, Minggu.
Dia mengatakan, sedikitnya terdapat 30 komunitas yang melakukan aksi bersih-bersih dari sampah dan bahan plastik di lokasi kawasan karst (pegunungan batu kapur).
Menurut dia, sepanjang jalur perjalanan Maros-Bone dan juga Maros-Pangkep diantara karst itu menjadi titik fokus aksi bersih-bersih sampah yang diinisiasi langsung Kelompok Kerja (Pokja) Geopark Maros Pangkep.
Hal itu dibenarkan General Manager Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan.
Menurut dia, kawasan Geopark ini bukan hanya menjadi warisan kekayaan alam warga setempat, tetapi menjadi bagian dari kekayaan alam yang patut dilindungi dari ancaman kerusakan akibat sejumlah faktor.
Karena itu, pengusulan pemerintah daerah ke nasional sejak 2020 dan selanjutnya ke UNESCO mendapat respon positif dan akan mendapatkan pengakuan dari lembaga dunia, UNESCO.
"Melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini, diharapkan akan memantapkan persiapan menghadapi kedatangan Tim Asesor UNESCO Global Geopark," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Maros, Hj Suhartina Bohari sekaligus Ketua Pokja Geopark Maros Pangkep Kabupaten Maros mengatakan, aksi bersih-bersih itu melibatkan unsur pemerintah, swasta, lembaga non pemerintah dan masyarakat setempat.
"Kita berkolaborasi dengan semua pihak dan setiap aktifitas yang kita laksanakan dikaitkan dengan upaya perlindungan kawasan karst dan geosite Pattunuang,” katanya.
Suasana aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Maros dan Pangkep di kawasan Geosite Pattunuang yang merupakan bagian dari kawasan karst Maros - Pangkep, Minggu (5/6/2022).
"Puluhan Komunitas yang berada di Kabupaten Maros dan Pangkep menggelar aksi bersih-bersih di kawasan Geosite untuk menyambut tim asesor UNESCO," kata Koordinator Lapangan Aksi bersih-bersih jalur Pattunuang, Abdhi di Kabupaten Maros, Minggu.
Dia mengatakan, sedikitnya terdapat 30 komunitas yang melakukan aksi bersih-bersih dari sampah dan bahan plastik di lokasi kawasan karst (pegunungan batu kapur).
Menurut dia, sepanjang jalur perjalanan Maros-Bone dan juga Maros-Pangkep diantara karst itu menjadi titik fokus aksi bersih-bersih sampah yang diinisiasi langsung Kelompok Kerja (Pokja) Geopark Maros Pangkep.
Hal itu dibenarkan General Manager Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan.
Menurut dia, kawasan Geopark ini bukan hanya menjadi warisan kekayaan alam warga setempat, tetapi menjadi bagian dari kekayaan alam yang patut dilindungi dari ancaman kerusakan akibat sejumlah faktor.
Karena itu, pengusulan pemerintah daerah ke nasional sejak 2020 dan selanjutnya ke UNESCO mendapat respon positif dan akan mendapatkan pengakuan dari lembaga dunia, UNESCO.
"Melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini, diharapkan akan memantapkan persiapan menghadapi kedatangan Tim Asesor UNESCO Global Geopark," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Maros, Hj Suhartina Bohari sekaligus Ketua Pokja Geopark Maros Pangkep Kabupaten Maros mengatakan, aksi bersih-bersih itu melibatkan unsur pemerintah, swasta, lembaga non pemerintah dan masyarakat setempat.
"Kita berkolaborasi dengan semua pihak dan setiap aktifitas yang kita laksanakan dikaitkan dengan upaya perlindungan kawasan karst dan geosite Pattunuang,” katanya.