Jakarta (ANTARA) - Petarung Indonesia Jeka Saragih meraih kemenangan pada laga Road to UFC melawan wakil India Pawan Maan di Singapura, Kamis (9/6).
Perwakilan MOLA Mirwan Suwarso dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, mengatakan perjuangan petarung asal Sumatera Utara itu ternyata disaksikan lebih dari satu juta penonton.
Jumlah penonton yang mengakses platform MOLA, merupakan rekor untuk tayangan tarung bebas atau MMA.
"Pertarungan Jeka Saragih melawan Pawan Maan ini menjadi bukti bahwa olah raga Mixed Martial Arts mempunyai tempat khusus dan banyak penggemar di Tanah Air. Untuk pertama kalinya, jumlah penonton menembus angka hingga lebih dari satu juta penonton. Jumlah ini biasanya hanya ditemui pada tayangan sepak bola di MOLA.” kata Mirwan.
Pertarungan lightweight antara Jeka Saragih melawan Pawan Maan memang berlangsung cukup mendebarkan. Di ronde pertama, petarung Indonesia ini bermain agresif dengan melepaskan tendangan keras ke bagian bawah tubuh Pawan dan berbagai serangan tangan.
Meski sempat lolos menghindar, petarung India ini tak berdaya saat Jeka mengunci tubuhnya dengan lutut. Jeka sempat memberikan serangan takedown langsung di ronde kedua, yang dibalas lawan dengan serangan siku ke belakang kepala. Hal ini membuat wasit Steve Perceval sempat menghentikan pertandingan dan Pawan diganjar pengurangan nilai karena aksinya.
Meski mendapat julukan Si Tendangan Maut, Jeka Saragih berhasil merobohkan lawan lewat spinning back fist yang dilayangkan tangan kanan petarung asal Simalungun, Sumatera Utara ini. Pawan Maan harus mengakui kemenangan TKO Jeka Saragih atas dirinya di menit 2.24 di ronde ketiga.
Atas kemenangan itu, Jeka Saragih mengaku sangat senang karena mampu melakukan teknik spinning back dengan baik dan bersyukur pada Tuhan yang telah memberikannya kemenangan.
“Kemenangan ini tidak boleh membuat saya cepat puas. Setelah ini saya akan berlatih lebih keras untuk merebut kontrak UFC. Berkat latihan, para pelatih bisa mengarahkan saya melakukan strategi yang membawa pada kemenangan. Saya ingin menunjukkan bahwa petarung Onepride di ajang nasional bisa merebut kontrak UFC dan membuat Indonesia bangga,” katanya.
Sebelumnya, promotor terdepan di bidang MMA, UFC, mengumumkan daftar peserta untuk perhelatan Road to UFC di Singapura pada 9–10 Juni 2022. Acara ini merupakan babak pendahuluan menjelang UFC 275 yakni Teixeira vs Prochazka yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni mendatang.
Road to UFC menjadi turnamen terobosan dengan sistem win and advance yang memberi peluang besar bagi MMA Asia untuk memperoleh kontrak di UFC.
Total delapan atlet seni bela diri campuran akan bersaing di masing-masing kelas yakni kelas terbang, bantam, bulu, dan ringan. Empat petarung MMA asal Indonesia juga ikut bertarung di tiga kelas Road to UFC.
Rama Supandhi merupakan nama pertama yang akan turun di kelas terbang Road to UFC. Petarung berjuluk The Hellboy ini merupakan juara interim sekaligus mantan juara kelas terbang di One Pride MMA.
Selain itu, ada petarung Indonesia lainnya yakni Jeremia Siregar yang pernah menjuarai kelas terbang One Pride MMA.
Pada kelas bantam ada Gugun Gusman yang dikenal berkat teknik ground and pound-nya yang kuat. Gugun pernah meraih juara kelas bantam dalam One Pride MMA.
Petarung Indonesia lainnya yakni Angga Hans yang ikut meramaikan persaingan Road to UFC di kelas bulu.
Perwakilan MOLA Mirwan Suwarso dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, mengatakan perjuangan petarung asal Sumatera Utara itu ternyata disaksikan lebih dari satu juta penonton.
Jumlah penonton yang mengakses platform MOLA, merupakan rekor untuk tayangan tarung bebas atau MMA.
"Pertarungan Jeka Saragih melawan Pawan Maan ini menjadi bukti bahwa olah raga Mixed Martial Arts mempunyai tempat khusus dan banyak penggemar di Tanah Air. Untuk pertama kalinya, jumlah penonton menembus angka hingga lebih dari satu juta penonton. Jumlah ini biasanya hanya ditemui pada tayangan sepak bola di MOLA.” kata Mirwan.
Pertarungan lightweight antara Jeka Saragih melawan Pawan Maan memang berlangsung cukup mendebarkan. Di ronde pertama, petarung Indonesia ini bermain agresif dengan melepaskan tendangan keras ke bagian bawah tubuh Pawan dan berbagai serangan tangan.
Meski sempat lolos menghindar, petarung India ini tak berdaya saat Jeka mengunci tubuhnya dengan lutut. Jeka sempat memberikan serangan takedown langsung di ronde kedua, yang dibalas lawan dengan serangan siku ke belakang kepala. Hal ini membuat wasit Steve Perceval sempat menghentikan pertandingan dan Pawan diganjar pengurangan nilai karena aksinya.
Meski mendapat julukan Si Tendangan Maut, Jeka Saragih berhasil merobohkan lawan lewat spinning back fist yang dilayangkan tangan kanan petarung asal Simalungun, Sumatera Utara ini. Pawan Maan harus mengakui kemenangan TKO Jeka Saragih atas dirinya di menit 2.24 di ronde ketiga.
Atas kemenangan itu, Jeka Saragih mengaku sangat senang karena mampu melakukan teknik spinning back dengan baik dan bersyukur pada Tuhan yang telah memberikannya kemenangan.
“Kemenangan ini tidak boleh membuat saya cepat puas. Setelah ini saya akan berlatih lebih keras untuk merebut kontrak UFC. Berkat latihan, para pelatih bisa mengarahkan saya melakukan strategi yang membawa pada kemenangan. Saya ingin menunjukkan bahwa petarung Onepride di ajang nasional bisa merebut kontrak UFC dan membuat Indonesia bangga,” katanya.
Sebelumnya, promotor terdepan di bidang MMA, UFC, mengumumkan daftar peserta untuk perhelatan Road to UFC di Singapura pada 9–10 Juni 2022. Acara ini merupakan babak pendahuluan menjelang UFC 275 yakni Teixeira vs Prochazka yang dijadwalkan berlangsung pada 12 Juni mendatang.
Road to UFC menjadi turnamen terobosan dengan sistem win and advance yang memberi peluang besar bagi MMA Asia untuk memperoleh kontrak di UFC.
Total delapan atlet seni bela diri campuran akan bersaing di masing-masing kelas yakni kelas terbang, bantam, bulu, dan ringan. Empat petarung MMA asal Indonesia juga ikut bertarung di tiga kelas Road to UFC.
Rama Supandhi merupakan nama pertama yang akan turun di kelas terbang Road to UFC. Petarung berjuluk The Hellboy ini merupakan juara interim sekaligus mantan juara kelas terbang di One Pride MMA.
Selain itu, ada petarung Indonesia lainnya yakni Jeremia Siregar yang pernah menjuarai kelas terbang One Pride MMA.
Pada kelas bantam ada Gugun Gusman yang dikenal berkat teknik ground and pound-nya yang kuat. Gugun pernah meraih juara kelas bantam dalam One Pride MMA.
Petarung Indonesia lainnya yakni Angga Hans yang ikut meramaikan persaingan Road to UFC di kelas bulu.