Jakarta (ANTARA) - Akhir pekan ini Jerman menjadi tuan rumah Grand Prix MotoGP untuk ke-83 kalinya dan 24 di antaranya digelar di Sirkuit Sachsenring sebagai arena balapan seri ke-9 musim ini.

Ajang GP balap motor pertama di Jerman bertajuk Grand Prix Jerman Barat di Sirkuit Solitude pada 1952, dihadiri 400.000 penonton.

Kala itu Red Amstrong menjuarai kelas 350cc dan 500cc setelah mengendarai Norton, sedangkan para pebalap tuan rumah yang menjuarai kelas 250cc dan 125cc adalah Rudi Felgenheier (DKW) dan Werner Haas (NSU).

Grand Prix Jerman Timur pertama kali digelar di sirkuit jalan raya tertutup sepanjang 8,73km di Sachsenring pada 1961 hingga 1972 sebelum lintasan asli sirkuit itu dianggap terlalu membahayakan.

GP Jerman Barat digelar setiap tahun mulai 1952 hingga 1990 di empat sirkuit berbeda di Solitude, Schotten, Nurburgring dan Hockenheim.

Sejak reunifikasi Jerman pada 1990, GP Jerman rutin digelar setiap tahun, kecuali pada 2020 saat pandemi Covid-19, mulai 1991 hingga 1994 di Hockenheim diikuti tiga tahun berikutnya di Nurburgring sebelum pada 1998 hingga 2019 dan 2021 dihelat di sirkuit Sachsenring yang baru.

Selain balapan-balapan yang disebutkan di atas, satu Grand Prix pernah digelar di Jerman, bertajuk GP Baden-Wurttemberg pada 1986 di Hockenheim hanya untuk kelas 80cc dan 125cc, demikian catatan MotoGP.

Sirkuit Sachsenring pada awalnya memiliki panjang lintasan 3,508 km dengan mengambil sebagian dari sirkuit jalan raya yang terdahulu.

Modifikasi besar-besaran berlangsung pada 2001 dan sedikit perombakan pada 2003 menghasilkan layout sepanjang 3,671km dari Sachsenring yang sekarang.

Sachsenring menjadi salah satu dari lima sirkuit berlawanan arah jarum jam; yaitu Austin, Aragon, Phillip Island, dan Valencia, dalam kalender MotoGP.

Marc Marquez menjadi raja Sachsenring dengan total 11 kemenangan dalam setiap kelas.

Pebalap Spanyol itu tak terkalahkan di Jerman dalam delapan balap MotoGP berturut-turut sejak 2013 hingga 2021, kecuali 2020 yang ditiadakan karena pandemi. Marquez juga menang dua kali pada kelas Moto2 dan satu kali dalam kelas 125cc.

Capaian itu membuat Honda sebagai pabrikan paling sukses di Sachsenring sejak 1998 dengan 17 kemenangan yang 11 di antaranya dipersembahkan Marquez.

Para pebalap Honda juga menguasai pole position GP Jerman dari 2011 hingga 2019. Johann Zarco (Ducati) tahun lalu menjadi satu-satunya pebalap non Honda yang start terdepan di Sachsenring sejak Jorge Lorenzo pada 2010 bersama Yamaha.

Kemenangan terakhir Yamaha di Sachsenring diperoleh lewat penampilan Valentino Rossi dari pole position pada 2009. Yamaha memiliki empat catatan kemenangan dalam kelas premier sejak 1998 di sana lewat dua pebalapnya yaitu Rossi dan Max Biaggi.

Sedangkan satu-satunya kemenangan Ducati di Sachsenring didapat Casey Stoner pada 2008 dari pole. Pabrikan Italia itu menaiki empat podium lain pada kelas premier di trek tersebut lewat P3 Troy Baylis pada 2003, P2 Loris Capirossi pada 2007, P3 Stoner pada 2010 dan P3 Andrea Dovizioso pada 2016.

Sementara Suzuki sekali-kalinya merasakan podium teratas di Sachsenring berkat Kenny Roberts Jr di kelas 500cc pada 1999. Setelah itu hasil terbaik bagi Suzuki di sana adalah ketika Chris Vermuelen finis P3 pada 2008.

Finis terbaik Aprilia di MotoGP sejak 2002 di Sachsenring adalah: P7 Aleix Espargaro pada 2017 dan 2021; P7 Tetsuya Harada dalam kelas 500cc pada 1999.

Miguel Oliveira mempersembahkan hasil terbaik KTM di Sachsenring setelah finis P2 tahun lalu saat rekan satu timnya, Brad Binder finis P4 yang merupakan momen terakhir dua pebalap KTM  finis empat besar dalam MotoGP.

Hasil terbaik pebalap tuan rumah di Sachsenring sejak 1998 adalah P2 Jonas Folger pada 2017.

Pemuncak klasemen Fabio Quartararo menuju Jerman dengan keunggulan 22 poin atas Espargaro yang melakukan blunder selebrasi di Catalunya.

Enea Bastianini (Gresini) dan Johann Zarco (Pramac) bersaing ketat dalam perebutan tempat ketiga dengan margin tiga poin saja saat runner-up MotoGP tahun lalu Francesco Bagnaia (Ducati) berupaya menemukan konsistensi pada peringkat lima dengan koleksi 81 poin.

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024